Kurang dari Satu Menit: #1 Memulai (lagi)

Kurang dari Satu Menit: #1 Memulai (lagi)



Ada satu keinginan yang akhirnya dapat terwujud di awal bulan Mei ini.

Suatu rasa yang dikemas dalam video berdurasi kurang dari satu menit dengan puisi yang sengaja disisipkan di bagian deskripsi sebagai pelengkap. Video dan puisi itu adalah satu paket upaya yang  kulakukan agar tetap waras di antara tumpukan tugas dan deadline yang tumpang tindih.

Aku mudah bosan, itulah alasan mengapa akhirnya paket perasaan itu tercurahkan.

Video itu diambil secara acak sesuai keinginan, tapi jauh di luar dugaan ternyata ia berbicara tentang hal yang bahkan sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Tentang sesuatu yang ditinggalkan, kekecewaan, penyesalan, keraguan, dan harapan. Semuanya terangkum tanpa pernah direncanakan. Mengalir begitu saja bak air sungai menuju lautan. Tenang, tapi pasti sampai tujuan.

Biar kutulis puisi itu di sini

Memulai (lagi) 

Buku kubuka, lalu kututup 
Kulukiskan tinta, menulis kata 
Kuketik cerita
Perihal burung yang ingin bebas dari sangkarnya
Menggenggam sambil berpikir untuk melepaskan
Melangkah meninggalkan, tak mampu melupakan
Di balik tirai, cerita baru dimulai
Membaca bait tentang kisah pahit
Sementara di luar sana
Kilau hangat memeluk bekas hujan semalam
Daun berserakan, tetap mengagumkan
Dan bunga menari berlatar cahaya 


Jika ada yang sudi meluangkan waktunya, silakan mampir.

Video singkat yang melengkapi puisi itu memiliki arti tersendiri dalam diri, tapi aku tak memaksa jika ada yang memiliki pandangan berbeda.  Semoga ada yang juga sama-sama terwakili, biar kita merasa tak sendiri.

0 Comments