BerbicaraTentangBuku: Kumpulan Cerpen Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua karya Boy Candra

Berbicara tentang buku. 

Selamat hari buku!

Apa artinya buku untukmu? Coba pikirkan dan renungkan. Banyak sekali yang ia berikan untuk kita, ya?

Kamu setuju? 

Terkadang kita mengalami kesulitan ketika mencoba mengungkapkan suatu hal, oleh karena itu buku hadir untuk mewakilinya. Terkadang apa yang kita rasakan tak bisa kita jelaskan dengan baik, namun ada saja orang-orang luar biasa diluar sana yang dapat mencairkannya lewat untaian kata, mewakili kita yang tak dapat mengungkapkannya. Oleh karena itu, akan selalu ada banyak alasan untuk membaca.
Kali ini aku akan berbagi pengalaman singkat membaca salah satu buku kumpulan puisi karya Boy Candra.

Sekilas tentang buku puisi Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua
Judul : Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua
Penulis : Boy Candra
Jumlah halaman : iv + 128 halaman
Tahun terbit : cetakan keempat, 2018
ISBN : 978-979-794-530-5
Penerbit : mediakita


Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua

Aku suka dengan sampul buku ini. Terlebih dengan gambar seorang perempuan dan laki-laki yang sedang berpegangan tangan dan daun-daun yang menjuntai, indah dan menenangkan ketika melihatnya. Bahkan, kukira cover ini pun telah bercerita sebelum aku membuka halaman pertama. 

Bisa dilihat seperti inilah potretnya: 



Dari puisi-puisi yang aku baca, menurutku buku ini banyak bercerita perihal seseorang yang sedang jatuh cinta dan bagaimana ia mencoba setia pada cintanya dengan harapan-harapan perihal kebersamaan yang selalu ia semogakan. 

Sesuai dengan judulnya memang. 

Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua

Mungkin aku salah membeli buku. Tapi, jika dipikirkan lagi... sepertinya tidak. Sebab, setiap buku memberikan kesan tersendiri, termasuk buku ini. Namun, bagiku beberapa puisinya terlalu manis. Tapi, tetap nyaman dibaca hingga halaman terakhir. Di dalamnya juga terdapat beberapa ilustrasi hitam putih yang cantik.

Tentu saja dari puisi-puisi tersebut aku memiliki beberapa puisi yang sangat kusukai.

Nah, akan kutulis dua puisi tersebut di bawah ini.

MENERIMA HARI INI

Seperti rinduku kepadamu,
Laut hanya surut untuk gelombang yang 
lebih besar lagi.

Dahan tua patah hanya untuk memberi 
Kesempatan untuk daun muda tumbuh kembali.

Masa lalu menjadi masalah tak lain agar 
kau dan aku saling mengerti,
menerima hari ini.

seperti laut dan dahan
rindu terkadang tak pernah 
bisa dikendalikan.
Ia tumbuh untuk membunuh kesepian,
Atau memastikan kepastian.

16/04/2015

MENJADI MATAMU

Aku sangat suka membayangkan menjadi matamu.
Mengetahui apa saja yang ingin dan tak ingin kau lihat.
Belajar bagaimana caramu memandang sesuatu.
Mengetahui warna apa saja yang kau suka. 

Sesekali merasakan bagaimana caramu bersedih.
Bagaimana caramu agar tetap terlihat kuat.
Aku ingin memahami bagaimana rasanya menjadi matamu.
Lalu mengerti apa yang kau rasakan saat menatapku.

28/01/2015 

Bagiku dua puisi itu yang paling istimewa, sebab terasa begitu dekat dan mewakili perasaan. 

Secara keseluruhan buku ini bagus, mungkin 4 dari 5 bintang.

Puisi-puisi ini cocok dibaca oleh mereka yang sedang jatuh cinta, mereka yang terpisah jarak namun mencoba tetap setia, mereka yang mencoba meyakinkan orang yang dicinta, mereka yang memendam rindunya. 

Banyak cinta, banyak kasih sayang, banyak rindu. Tenang, rindu di buku ini tidak akan membawamu pada masa lalu yang sudah kau biarkan berlalu. Buku ini hanya akan mengajakmu membangun banyak harapan baru.

Oh ya, mungkin ini bukan review tapi semoga sedikit membantu untuk kalian yang ingin membaca buku baru. 

0 Comments