Between Words | Devi Sofiyanti

 

Sumber: Pinterest


“MY DIARY FROM THOSE DAYS IS FILLED WITH JUST LOVE AND FRIENDSHIP. A TIME WHEN FRIENDSHIP AND LOVE WERE ALL THAT MATTERED IN LIFE. A TIME LIKE THAT LASTS ONLY FOR A MOMENT.” – NA HEE-DO


LEBIH DARI SEKADAR SPOILER!!! 

Curhatan setelah nonton 2521, lebih tepatnya. 


2521 

Salah satu drama Korea yang menurutku paling realistis. Drama ini merupakan suatu drama yang mengisahkan tentang keluarga, persahabatan, cinta, dan perjuangan meraih mimpi yang kisahnya dirangkai dengan sangat apik. 

Satu hal yang masih belum bisa aku lupakan dari drama ini adalah kenyataan bahwa pada akhirnya banyak hal yang tidak dapat digenggam selamanya, seperti persahabatan Na Hee Do dan para sahabatnya, dan kisah cintanya dengan Baek Yi-jin. Waktu terus berjalan dan semua kisah pada akhirnya hanya akan menjadi kenangan. 

Gimana rasanya ya, saat semua yang kita punya dulu ternyata bukan apa-apa? 

Drama ini benar-benar menenggelamkanku ke dalamnya. Kehidupan Na Hee Do dan seluruh dinamikanya berhasil merenggutku dari kenyataan. Senang dan sedihnya terasa sangat nyata. 

Persahabatan diantara Na Hee Do, Ko Yu Rim, Seung Wan, Moon Ji-Wong, dan Baek Yijin yang penuh dengan segala dramanya yang pernah membuat mereka semakin kompak dari hari ke hari, ternyata tak mampu menahan mereka untuk tetap bersama di masa depan. Pada akhirnya semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan persahabatan yang dulu erat mulai merenggang. Sedih banget. Sangat disayangkan kisah mereka harua berhenti. Tapi, namanya juga hidup ya. 

Kisah cinta Na Hee Do dan Baek Yijin? Bingung dengan ini. Kenapa mereka harus berpisah sih?

Walaupun berakhirnya kisah cinta mereka membuat otak ini terheran-heran sampai detik ini, tapi mungkin ini adalah jalan yang terbaik buat mereka. Na Hee Do mungkin memiliki trauma dengan profesi Baek Yijin yang merupakan seorang reporter. Dia mungkin gak mau kalo Yijin akan seperti ibunya yang lebih mementingkan pekerjaan daripada keluarga. Seperti yang kita ketahui bahwa Ibu Na Hee Do merupakan seorang pembawa berita dan karena itulah ibunya banyak 'melalaikan' keluarga. Gitu sih, sepertinya. 

Dari kisah Na Hee Do dan Baek Yijin, tetiba aku kepikiran bahwa cinta aja gak cukup buat seseorang bertahan. 

Pada akhir eps drama ini aku gak tau harus bersikap gimana. Biasanya cuma sedih karena dramanya berakhir, tapi setelah nonton drama ini, rasa sedihnya berlipat ganda. Bukan aku yang berpisah dengan seluruh tokoh di drama itu, tapi para tokohnya pun sudah tidak lagi bersama-sama. 

Gak bisa berkata-kata. 

Sekian tentang 2521 dan kesan setelahnya. Kesimpulannya adalah: hidup memang terlalu membingungkan untuk dipahami. Kata Aldi Taher juga, "semua manusia di muka bumi ini bingung" dan memang, bingung banget.



Ketika Kamu Beranjak Dewasa

Ketika Kamu Beranjak Dewasa


Hai Kamu, Diriku. 

Aku menuliskan sedikit kata-kata untuk kamu.

Hai, gadis kecil yang kini sudah memasuki tahap kehidupan yang lebih tinggi. 

Rasanya baru kemarin melihatmu berlarian ke sana kemari menggunakan dress yang menjuntai sampai di bawah lutut. Melihatmu menggelengkan kepala tanda enggan ketika seseorang memintamu untuk berpose dan memotretmu. Melihatmu hilir mudik di halaman rumah, mengayuh pedal sepeda sambil berangan-angan suatu saat nanti kamu akan bisa mengendarai sepeda motor. Melihatmu bergaya di depan cermin mengenakan baju ibu yang tentunya kebesaran di tubuhmu sambil berkata dalam hati bahwa suatu saat nanti kamu akan mengenakan baju-baju itu ketika kamu menjadi seorang guru. Melihatmu berbinar-binar ingin segera dewasa.

Masa itu sudah lama kamu tinggalkan. 

Kini kamu sudah jauh berbeda dari itu semua. Dewasa ternyata membawamu kepada dunia yang semakin abstrak bentuknya. Lebih abstrak dari pemikiran-pemikiran konyolmu di masa lalu, namun bedanya adalah hal-hal abstrak ini harus kamu terima, meski kamu tak menginginkannya. 

Dari banyaknya hal-hal tak terduga yang terjadi selama perjalananmu menuju dewasa, banyak mimpi-mimpi yang pada akhirnya kamu lupa, lebih tepatnya kamu lupakan. Bukan tak ingin memperjuangkan, hanya saja seiring dengan bertambahnya usia, mimpimu perlahan menjadi berbeda. Yang tak pernah kamu bayangkan jadi kenyataan, yang kamu idamkan harus dengan lapang dada kamu tinggalkan. 

Usia bertambah, dinamika dunia berubah, banyak yang dulu satu tujuan jadi berubah arah. 

Huuuuh. 

Hidup jadi tak seperti apa yang kamu imajinasikan dulu. Kenyataan selalu menggiringmu pada perubahan. 

Perubahan, sesuatu yang selalu kamu takutkan, tapi tak dapat kamu lepaskan. Ia melekat pada hidupmu. Erat dan menjerat, lekat. 

Tak ada seorang pun yang mampu menghindar dari perubahan, semuanya merasakan. Perubahan juga tak selalu menakutkan, tapi entah kenapa banyak dari kita selalu ketakutan. Padahal bisa saja perubahan membawamu pada banyak kebaikan dan kebahagiaan. 

Ah, beranjak dewasa memang sedikit membingungkan. 

Ternyata tak segala yang kita pikir menyenangkan adalah kenyataan, terkadang hal itu hanya angan yang kita lambungkan. Yang kita bisa hanya berusaha agar semuanya selalu baik-baik saja. 


Bahas Film Disney Mulan 

Judul : Mulan
Pemain           : Liu Yifei, Jet Li, Donnie Yen, Gong Li, Yoson An, Jason Scott Lee.
Durasi      : 1 Jam 55 Menit
Tanggal rilis : 25 Maret 2020

Disney Mulan rilis secara resmi di Indonesia pada tanggal 4 Desember lalu. Untuk live action ini agak berbeda dengan versi animasinya. Jika di film animasinya ada si naga Mushu, namun di live action-nya karakter itu dihilangkan karena dinilai tidak realistis. Alur cerita live action ini sendiri tidak dibuat seperti Mulan versi animasi, melainkan dari kisah Hua Mulan. 

Di awal cerita kita akan disuguhkan dengan kehidupan Mulan kecil. Mulan kecil ini tidak terlalu disukai karena orang-orang menganggapnya berkelakuan seperti laki-laki. Mulan sangat lihai dalam mengelola chi, semacam kekuatan dalam yang biasanya dimiliki oleh laki-laki. Di mana pada masa itu perempuan membawa kehormatan dengan menikah dan mengabdi pada suami, sedangkan untuk membela keluarga dan negara adalah kewajiban seorang laki-laki. 

Cerita Mulan dewasa bermula dengan ditampilkannya kegiatan Mulan yang sedang berkuda sambil mengejar dua ekor kelinci. Saat sampai di rumah, ia dikejutkan dengan perkataan orangtuanya bahwa makcomblang telah menemukan jodoh yang tepat untuknya. Nah, Mulan yang bisa dibilang tomboy, lumayan kaget dong mendengar kabar ini. Tapi demi kehormatan keluarganya, akhirnya ia bersedia menemui makcomblang. Di tempat makcomblang itu Mulan seperti di test gitu tentang kesiapannya untuk mengabdi kepada suaminya kelak, namun saat acara tersebut berlangsung tiba-tiba ada laba-laba dan adik Mulan takut banget sama laba-laba, Mulan kemudian menggeserkan teko dari tempatnya untuk menutupi laba-laba, tetapi dia malah dimarahi oleh makcomblang. Setelah itu Mulan kembali menggeserkan teko ke tempatnya semula, namun ternyata laba-laba tersebut malah membuat suasana makin menegangkan dan terjadilah suatu kejadian dahsyat, kemudian refleks Mulan mengeluarkan kehebatannya yang selama ini dibenci orang-orang dengan tujuan untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi. Tak lama setelah itu, ia keluar dari tempat makcomblang dan makcomblang tersebut berkata bahwa keluarga Mulan tidak bisa mendidik anak dengan baik. Padahal bukan kesalahan Mulan kan, hmmm. 

Sepulang dari makcomblang, datanglah para pasukan dari kekaisaran yang mengabarkan bahwa setiap keluarga harus mengirimkan salah satu perwakilan lelaki untuk mengikuti kegiatan semacam wajib militer gitu, karena katanya ada ancaman akan terjadinya peperangan karena sebelumnya telah terjadi serangan. Di keluarga Mulan, satu-satunya lelaki adalah ayah Mulan, di mana beliau ini sudah cukup renta dan kondisinya tidak memungkinkan untuk ikut berperang. Oleh karena itu, singkat cerita Mulan mengambil pedang, baju zarah, dan surat wajib militer milik ayahnya dan kabur dari rumah. Ia memutuskan menyamar menjadi seorang lelaki dan menggantikan ayahnya untuk mengikuti wajib militer tersebut. 

Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, akhirnya Mulan sampai di tempat pelatihan tersebut. Ia sebisa mungkin harus menyembunyikan dirinya yang sebenarnya dari orang-orang di sana. Mulan berkata kepada orang-orang bahwa namanya Hua Jun. Awalnya dia merasa kaget dan sangat tidak nyaman saat harus berada satu tenda dengan para lelaki, ia bahkan rela tidak mandi karena takut ketahuan identitas aslinya. Tapi siapa sangka, di anatara para lelaki tersebut Mulan adalah yang terbaik. Oh iya, para prajurit tersebut memiliki pilar loyal, brave, and true, yang berarti setia, berani, dan jujur. Mulan sangat keberatan setiap kali harus mengucapkan kata ‘true’ karena ia menyadari bahwa ia sedang tidak jujur. 

Singkat cerita terjadilah peperangan melawan pasukan Rouran Mulan mengerahkan semua kemampuannya untuk berperang. Namun, di tengah-tengah peperangan saat ia sedang mengejar pasukan Rouran ia bertemu dengan Xian Niang nampaknya Xian Niang sudah mengetahui identitas asli Mulan dan ia memaksa Mulan mengakui siapa sebenarnya dirinya dan membuat Mulan tak berdaya. Jadi, si Xian Niang sebenarnya sama seperti Mulan, ia seorang perempuan yang memiliki kemampuan setara dengan laki-laki, namun ia harus menerima kenyataan bahwa ia harus diasingkan karena kemampuannya itu. Kemudian ia bergabung dengan Bori Khan. 

Nah, karena identitasnya itu sudah diketahui oleh si Xian Niang dan Mulan sudah tidak berdaya lagi untuk menjadi seorang Hua Jun, akhirnya ia mengakhiri penyamarannya dan tampil menjadi seorang Hua Mulan. Ia mencoba menerapkan tiga pilar yang tertulis di pedangnya itu. loyal, brave, and true. Ia kembali ke medan peperangan dan mencoba mengalahkan lawannya. Dengan taktik Mulan, singkat cerita pasukannya memenangkan peperangan tersebut. Kemudian orang-orang bertanya-tanya, di mana Hua Jun, saat itu Mulan datang dan dengan kejujurannya ia berlutut dan mengakui bahwa ia adalah Hua Mulan, bukan Hua Jun. Si Komandan marah dengan apa yang dilakukan Mulan. Karena siapa pun yang melanggar tiga pilar tersebut adalah aib. Mulan telah mencederai tiga pilar tersebut. Mulan menyadari bahwa apa yang dilakukannya adalah sebuah kesalahan dan ia tahu bahwa salah satu konsekuensinya adalah hukuman mati dan ia siap. Namun, si komandan rupanya hanya mengusir Mulan, tapi ia mengatakan kalau Mulan menampakan wajahnya lagi, maka ia akan menjatuhkan hukuman mati untuk Mulan.

Mulan kemudian pergi dengan rasa bersalah. Ia kini adalah sebuah aib. Saat Mulan sedang menyendiri dan menangis, si Xian Niang datang. Ia mengatakan kepada Mulan tentang kisah hidupnya yang mirip seperti Mulan dan ia mengajak Mulan untuk bergabung dengannya untuk sama-sama berkuasa. Si Xian Niang juga mengatakan bahwa peperangan tadi hanyalah pengalihan agar daerah kekaisaran mudah di serang, karena prajurit berfokus pada peperangan di luar kekaisaran. Namun karena kecintaannya terhadap kekaisarannya, Mulan menolak ajakannya dan langsung pergi ke tempat pasukannya untuk mengabarkan bahwa peperangan tadi hanyalah pengalihan. Si Komandan awalnya tidak memercayai Mulan, namun Honghui mengatakan bahwa Mulan telah banyak membantu dalam peperangan dan ia merupakan prajurit paling hebat di antara prajurit lainnya. Semua prajurit akhirnya mulai mendukung pendapat si Honghui dan mengatakan bahwa mereka percaya pada Mulan. Akhirnya si komandan luluh dan ia meminta Mulan untuk memimpin pasukan ke kekaisaran. 

Setelah tiba di pusat pemerintahan, ternyata pihak lawan sudah mulai menguasi wilayah tersebut bahkan kaisarnya di bawa oleh si Bori Khan yang merupakan pemimpin pasukan Rouran yang memiliki dendam pribadi kepada kaisar karena ayahnya dibunuh oleh kaisar. Dan saat Mulan sampai di tempat kaisar, yang ia jumpai adalah si Xian Niang yang memang dari awal sudah bekerjasama dengan si Bori Khan Namun, Mulan mengatakan sesuatu yang akhirnya menyadarkannya bahwa apa yang ia lakukan salah dan menggerakan hati si Xian Niang untuk membantu Mulan. Si Xian Niang kemudian membawa Mulan ke tempat kaisar di tawan dan ia berkata kepada si Bori Khan yang intinya ia tidak mau lagi diperbudak. Terus si Bori Khan menyadari bahwa Xian Niang membawa Mulan ke tempatnya menawan kaisar. Si Bori Khan mencoba memanah Mulan, namun Xian Niang menghalanginya dan membiarkan dirinya yang terpanah. Setelah itu Mulan yang mencoba melepaskan kaisar bertarung dengan si Bori Khan dengan segala kemampuannya. Kaisar juga tampaknya bangga pada Mulan. Pada akhirnya si Bori Khan berhasil dikalahkan. Mulan dan kaisar kembali ke kekaisaran. Mulan ditawari untuk menjadi pasukan penting, tapi ia menolaknya karena ia merasa bersalah pada keluarganya atas apa yang telah ia lakukan dan ia memilih untuk mengabdi pada keluarganya. 

Mulan kemudian pulang ke rumahnya, orang-orang menyambutnya dengan tatapan kagum dan bahagia, termasuk orang tua Mulan dan adiknya. Mulan meminta maaf pada keluarganya atas kelakuannya dan ia meminta maaf pada ayahnya karena telah menghilangkan pedangnya. Tak berselang lama, utusan dari kekaisaran datang ke rumah Mulan dan memberikan pedang padanya (btw pedang ayahnya Mulan jatuh ke api pas Mulan lagi melawan si Bori Khan). pedang yang diberikan pada Mulan tidak hanya tertulis tiga pilar loyal, brave, and true, seperti pedang pada umumnya, tapi juga tertulis pengabdian pada keluarga. Utusan tersebut juga mengatakan bahwa kaisar kembali menawarkan kepada Mulan untuk menjadi prajuritnya dan Mulan sangat bahagia dengan apa yang terjadi padanya. Selesai. 

Apakah ini spoiler? Sepertinya lumayan ya, wkwk. Mohon maaf jika ada yang tidak sesuai dengan filmnya, karena kalo sama persis itu namanya spoiler ++. Tapi intinya itu, inikan hanya menceritakan kembali, hehe.

Untuk ratenya sendiri aku kasih... 8/10

Kenapa?

Karena kisahnya ini bagus banget, akting Liu Yifei sebagai Mulan juga menurutku bagus. Setiap emosi yang ia sampaikan dapet banget. Sayangnya, menurutku banyak adegan yang cukup dipaksakan dalam film ini. Apalagi saat perang. Kayaknya kurang greget aja gitu, padahal ceritanya bagus. Di sini juga peperangannya tanpa darah, mungkin ada alasannya kenapa, tapi entah kenapa rasanya seperti agak aneh melihat yang terpanah tanpa darah gitu (hanya pendapat pribadi, ya). Namun, secara keseluruhan aku suka dengan film ini. Salah satu film Disney terbaik.

Rate IMDb : 5.5/10


Selain berbahasa Inggris, film ini juga didubbing, lho. Suara Mulan sendiri diisi oleh Yuki Kato dan menurutku suaranya ini mewakili Mulan banget. Namun, entah kenapa aku lebih suka versi bahasa Inggris dengan teks terjemahan, karena terjemahan dubbing-nya terasa agak kurang pas. 

Banyak banget pelajaran yang bisa dipetik dari film ini. Film ini mengajarkan untuk loyal (setia), brave (berani), dan true (jujur), serta untuk perempuan ada satu lagi tambahan selain tiga poin tersebut yaitu pengabdian kepada keluarga. Bagaimana pun memang sehebat apapun perempuan tetap harus mengabdi pada keluarga. 

Sekian, cukup panjang ya kali ini~ 

Bisa ditonton di Disney+ Hotstar, ya!

Berbicara tentang buku. 

Sekilas tentang Buku A Fair Lady & A Fine Gentleman

Judul : A Fair Lady & A Fine Gentleman
Penulis : Jane Austen
Jumlah halaman : 144 halaman
Tahun terbit : Cetakan I, Maret 2016
ISBN : 978-602-402-019-4
Penerbit : Penerbit Qanita


A Fair Lady & A Fine Gentleman

Covernya klasik banget! Ada siluet seorang gadis dengan latar bunga yang cantik. suka sekali melihat cover buku ini. Sepertinya ini merupakan buku dengan cover paling klasik yang pernah aku miliki. Covernya sendiri hardcover, jadi kesan klasiknya sangat terasa.

Ini fotonya:

Buku A Fair Lady & A Fine Gentleman

Di belakang buku ini tertulis:

Jane Austen adalah salah satu penulis wanita ternama yang karya-karyanya dikenal hingga ke seluruh penjuru dunia dan abadi. Buku ini menyajikan kutipan-kutipan favorit dari keenam karya besar Austen—Sense and Sensibility, Pride and Prejudice, Mansfield Park, Emma, Persuasion, dan Northanger Abbey. 

Ilustrasi-ilustrasi cantik dalam buku ini akan membuat Anda lebih meresapi pelajaran tentang persahabatan, cinta, dan kehidupan ala Jane Austen.

Dari tulisan tersebut, bagaimana kira-kira gambaran kalian tentang buku ini?

Buku ini adalah buku yang sudah lama aku buru hanya karena aku suka lihat covernya. Senang sekali saat mengetahui kalo di Shopee Mizan Jakarta buku ini hanya dibandrol dengan harga 15K saja! Langsung masukin keranjang, deh. Eits, walaupun sudah lama aku incar, tapi aku gak tahu, lho, kayak gimana sebenarnya buku ini. Bahkan aku baru tahu kalo buku ini hardcover ketika bukunya sudah mendarat cantik di rumah. Aaku juga baru tahu buku ini merupakan kumpulan quote ketika membuka bukunya, wkwk. Sebelumnya aku tidak mencari tahu dulu sih, tapi aku tetap puaaas. Oh ya, buku ini dilengkapi oleh pita pembatas berwarna ungu yang benar-benar membuat buku ini klasik banget.

Di atas sudah dijelaskan bahwa buku ini berisi kutipan-kutipan pilihan dari berbagai karya Jane Austen dilengkapi dengan ilustrasi-ilustrasi cantik yang penuh warna. Untuk kertasnya sendiri bagus, aku suka. Hanya saja menurutku pemilihan beberapa font untuk quotesnya terasa kurang pas, sehingga terlihat agak mengganggu ketika membacanya. Tapi, secara keseluruhan aku suka sekali dengan desain buku ini. Cantik!

Aku baru membaca satu karya dari Jane Austen, yaitu Pride and Prejudice, tapi setelah membaca buku ini, aku jadi  ingin membaca buku-buku karya Austen yang lainnya. 

Beberapa quotes dari buku A Fair Lady & A Fine Gentleman: 

“Tekad haruslah disertai dengan akal sehat, dan upaya haruslah sepadan dengan apa yang ingin dicapai.”—Pride and Prejudice

“Tidak ada hiburan yang lebih mengasyikan daripada membaca! Buku tidak akan mungkin menimbulkan kebosanan.”—Pride and Prejudice 

“Seandainya saja kutahu isi hatinya segalanya akan lebih mudah”—Sense and Sensibility

“Kesibukan rutin dan perubahan terus menerus niscaya menghapus kenangan lama dengan cepat”—Persuasion 

“Aku terlalu mencemaskan tindakan yang benar sampai-sampai aku lupa melakukannya.”—Mansfield Park

“Seharusnya kaulah yang paling mengerti tentang kebahagiaanmu sendiri.”—Emma 

“Pemikiran seseorang pada hari ini bisa jadi tak akan dipikirkan esok hari. Situasi berubah, pendapat pun berubah.”—Northanger Abbey

Buku A Fair Lady & A Fine Gentleman


Rate: 4/5

Sekian pengalaman membaca dan pendapatku mengenai buku A Fair Lady & A Fine Gentleman karya Jane Austen. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.


Sumber: Instagram.com/DisneyIndonesia

Mulan merupakan salah satu film action drama yang diadaptasi dari film animasi Disney dengan judul yang sama. Dibintangi oleh Yifei Liu, Donnie Yen, Tzi Ma, dan beberapa pemeran lainnya. Rilis pertama kali pada tanggal 9 Maret 2020 (Hollywood) dan 4 September 2020 (United States). Film berdurasi 115 menit ini memiliki soundtrack berjudul Reflection yang dapat memainkan emosi pendengarnya yang dinyanyikan oleh Christina Aguilera. Oh iya, untuk versi animasi maupun live action-nya, sama-sama dinyanyikan oleh Christina Aguilera, dan aku rasa versi kedua lebih luar biasa. Namun, pada tulisan kali ini, aku akan menuliskan tentang soundtrack Mulan yang dinyanyikan ulang untuk penayangan Mulan di Disney+ Hotstar yang dinyanyikan oleh para penyanyi berbakat Indonesia.

Untuk di Indonesia sendiri, Disney Indonesia mempercayakan Sivia, Agatha Pricilla, Yura Yunita, dan Nadin Amizah untuk menyanyikannya. Nama-nama yang sudah tidak asing lagi dan tentunya masing-masing memiliki suara yang indah-indah. Benar-benar perpaduan yang menurutku luar biasa, bahkan sebelum mendengar lagunya pun aku bisa jamin bahwa ini pasti hassilnya bagus banget dan gak akan mengecewakan. Awalnya aku mengira lagunya akan diubah ke dalam bahasa Indonesia, tapi ternyata masih berbahasa Inggris. Eits, tapi tetap juara koook. Lagu ini baru rilis 20 November lalu, lho! 

Perpaduan suara Sivia, Pricilla, Yura, dan Nadin benar-benar sebagus itu. Suasana Disney-nya sangat terasa. Dari mulai awal Pricilla nyanyi, Nadin, Sivia, sampai Yura. Semuanya terdengar menyatu dan klop banget. Dan... kalo kata orang-orang, sopan banget masuk ke telinga. 
Liriknya bisa dilihat di bawah ini ya!

Reflection

Look at me
You may think you see
Who I really am
But you'll never know me
Every day, is as if I play a part
Now I see if I wear a mask
I can fool the world
But I cannot fool my heart
Who is that girl I see
Staring straight back at me?
When will my reflection show
Who I am inside?
I am now in a world where I have to hide my heart
And what I believe in
But somehow I will show the world
What's inside my heart
And be loved for who I am
Who is that girl I see
Staring straight back at me?
Why is my reflection
Someone I don't know?
Must I pretend that I'm
Someone else for all time?
When will my reflection show
Who I am inside?
There's a heart that must be free to fly
That burns with a need to know the reason why
Why must we all conceal
What we think, how we feel
Must there be a secret me
I'm forced to hide?
I won't pretend that I'm
Someone else for all time
When will my reflection show
Who I am inside?
When will my reflection show
Who I am inside?

Gimana, liriknya deep bangetkan? Apalagi dibawakan ulangnya oleh penyanyi yang suaranya keren-keren, tambah luar biasa. Kolaborasi yang keren pokoknya! Yuk, yang penasaran bisa langsung nonton musik videonya di Youtube atau Disney+ Hotstar, ya!

Nah, itulah sekilas tentang soundtrack Mulan. Oh ya, jangan lupa saksikan Mulan mulai tanggal 4 Desember 2020 di Disney+ Hotstar, ya! 

Bahas Film Story of Kale: When Someone’s in Love

Story of Kale: When Someone’s in Love


Judul: Story of Kale: When Someone’s in Love

Sutradara: Angga Dwimas Sasongko

Produser: Sonny Laksamana

Skenario: M. Irfan Rafli

Durasi: 77 menit

Pemain: Ardhito Pramono, Aurelie Moeremans, Arya Saloka, Tanta Ginting, Roy Sungko, Gilberth Pohan, Azizah Hanum.

 

Hai, kali ini aku akan bahas film lagi. Film yang akan kubahas ini sedang rami-ramainya diperbincangkan. Yap, film itu adalah Story of Kale: When Someone’s in Love. Sudah nonton belum? film ini adalah prequel spin-off dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, film yang diadaptasi dari buku karya Marchella FP.

Film ini tayang di bioskop online ya, kawan-kawan. Tiketnya juga sangat terjangkau, hanya sepuluh ribu rupiah saja~ Tapi kalo ditambah biaya admin dan pajak bisa sampai sebelas ribu rupiah lebih sedikit, hehe.

Peringatan: akan mengandung spoiler~

Oke, film ini menceritakan tentang kisah cinta Kale dan Dinda. Di awal film kita akan disuguhkan dengan pertengkaran antara Argo dan Dinda. Argo ini mantan kekasih Dinda yang kasar banget, baik dalam kata-kata ataupun perbuatannya. Saat pertengkaran ini, Kale hadir dan melindungi Dinda, itulah kisah awal hubungan mereka. Sepertinya, Kale sudah lama memang tertarik pada Dinda.

Langsung saja ke bagian yang paling aku suka ya, wkwk. Jadi, singkat cerita Kale dan Dinda pacaran, dan menurut Kale hubungan mereka baik-baik saja. Tapi gak ada angin, gak ada hujan, Dinda minta putus. Kale otomatis nolak dong, dia menanyakan alasan kenapa Dinda tiba-tiba minta putus. Tapi Kale masih tetap berusaha meyakinkan Dinda untuk tetap bersamanya, dia berkata akan membahagiakan Dinda, tapi Dinda menjawab bahwa kebahagiaan seseorang merupakan tanggungjawab dirinya sendiri. Bahkan ketika Dinda bilang dia selingkuh, Kale tetap gak mau putus sama Dinda. Mendengar Kale menolak keinginannya, Dinda tetap saja berusaha minta putus. Mungkin yang ada di otak Dinda: pokoknya putus, titik. Baru, saat Dinda bilang dia mau nikah sama orang lain, Kale mulai goyah. Ini Kale yang bucin atau Dinda yang jahat sih? Orang-orang pasti bilang Dinda yang jahat. Sayangnya, aku ada di tim Dinda. Aku rasa Dinda selingkuh karena memang Kale suka ngatur-ngatur, ini hasil pengamatanku saat nonton, ya.

Sebelum Kale membiarkan Dinda pergi (sekadar info, ceritanya mereka tinggal bersama dan saat Dinda minta putus serta memutuskan untuk pergi dari rumah itu, Kale langsung mengambil kuncinya) mereka sempat berbincang-bincang dulu, lebih tepatnya berantem. Ada kata-kata Dinda yang menurutku adalah kata-kata paling jujur, ya walaupun Kale harus merasakan sakit karena kejujuran itu. Bisa jadi quotes nih, quotes dari Story of Kale: When Someone’ in Love.

Ini kata-katanya:

“Aku nemuin diri aku yang lain, Le. Diri aku yang udah lama aku cari tapi gak pernah bener-bener aku kenal. Aku dapat kebebasan yang aku cari, tapi itu bukan sama kamu.”

Langsung ngena banget pas Dinda bilang gini.

Hal yang bikin sedih lainnya adalah di akhir cerita ketika Dinda sudah pergi, lalu Kale nyanyi sambil main piano, perlahan-lahan Kale dan barang-barang di ruangan itu lenyap, terus warnanya berubah jadi abu-abu gitu. Seperti mencerminkan suasana hati Kale yang sepi, kosong, hampa, dan suram setelah ditinggal Dinda.

Namun, di sisi lain, kita juga gak bisa menyalahkan Dinda atau Kale karena mereka melakukan hal-hal tersebut akibat dari trauma mereka di masa lalu, trauma yang berasal dari jiwa mereka yang tumbuh di antara keluarga yang bisa dibilang tidak harmornis.

Untuk alurnya sendiri maju-mundur gitu, di bagian awal aku sempat bingung karena memang belum ngeuh, tapi ternyata dengan pemilihan alur maju-mundur itulah kita dibuat penasaran dengan kisah Kale dan Dinda. Apalagi, kira-kira sekitar 80% film ini hanya menampilkan interaksi antara Kale dan Dinda.

Secara keseluruhan aku suka ceritanya, apalagi film ini dibuat di masa pandemi. Dengan berbagai keterbatasan penggarapannya, kurasa ini sudah bagus. Meskipun sebenarnya ini masih bisa dimaksimal jadi lebih bagus lagiii~ salut untuk orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film ini. Keren banget, film yang didominasi oleh interkasi dua orang bisa menyampaikan cerita yang mampu membuat hati para penonton pedih.

Dan, aku suka lagu-lagu yang ada di film ini.

Rate dariku: 8.5/10

Rate IMDb: 7.4/10

Sekian tulisanku tentang film Story of Kale: When Someone’s in Love.

Berbicara tentang buku.

Sekilas tentang Novel Matilda karya Roald Dahl

Judul : Matilda

Penulis : Roald Dahl

Jumlah halaman : 300 halaman

Tahun terbit : Cetakan I, Agustus 2018

ISBN : 978-602-385-306-9

Penerbit : Penerbit Noura

 

Matilda

Covernya lucu, didominasi oleh warna merah muda dan biru. Fontnya khas buku anak banget menurutku. Ilustrasinya juga cantik. Suka banget lihatnya!

Ini fotonya:

Matilda karya Roald Dahl


Di belakang buku ini tertulis:

“KAMI MELIHAT MISS TRUNCHBULL MENYAMBAR KUCIR SEORANG GADIS dan MELEMPARKANNYA MELEWATI PAGAR TAMAN BERMAIN.”

“Popularitas Roald Dahl yang fenomenal di antara anak-anak menunjukkan daya tariknya dalam bercerita yang akan membuat siapa pun terpukau. Matilda sama sekali tidak mengecewakan.”—Publishers Weekly Review

Gimana, menarik bukan?

Pertama kali melihat buku ini dari instastories salah satu Bookstagrammer, hanya saja aku lupa siapa. Tapi aku benar-benar berterima kasih kepada yang sudah membagikan informasi tentang buku ini, karena dari situ akhirnya aku bisa membaca buku keren ini. Dan aku sangat setuju dengan review yang mengatakan bahwa buku ini tidak mengecewakan. Bagiku, Matilda luar biasa.

Kisah ini dimulai dari pengenalan para tokoh lewat ilustrasi, sebelum memasuki cerita. Di bagian awal buku ini, aku dibuat kagum oleh sosok Matilda. Saat berusia tiga tahun, Matilda sudah mengajari dirinya sendiri membaca dan pada umur empat tahun, dia bisa membaca cepat dan lancar. Sayangnya, ia hidup di tengah keluarga yang tidak menghargainya. Ibunya seorang pemain Bingo dan ayahnya penjual mobil bekas. Orangtua Matilda terlalu sibuk dengan kehidupan konyolnya, sehingga tidak menyadari betapa istimewa putrinya. Namun sepertinya bukan tidak menyadari, tapi tidak peduli. Bahkan, segala yang Matilda lakukan rasanya selalu salah di mata orangtua dan kakakknya. Sedih dan kesel banget bacanya.

Di pertengahan cerita, kita akan disuguhkan dengan cerita keseharian Matilda di sekolah. Di mana ia bertemu dengan Lavender yang kemudian menjadi teman dekatnya, Miss Honey yang baik hati, dan Miss Trunchbull yang sadis tiada tara dan paling kejam sejagat raya, fix. Aku suka sekali bagian ini, karena pada akhirnya ada seseorang yang dapat menghargai kemampuan Matilda, yaitu Miss Honey. Tapi di bagian ini pun aku masih sering geram karena perlakuan Trunchbull.

Dan bagian terakhir adalah bagian yang paling aku sukai. Banyak hal-hal yang mengejutkan. Bagian di mana aku mengetahui bahwa Matilda memiliki sesuatu yang istimewa di dalam dirinya. Ia ternyata bisa menggerakan benda hanya dengan kekuatan pikiran dan matanya. Di bagian terakhir ini pula aku mengetahui latar belakang Miss Honey. Hal itu membuatku makin menyukai karakternya. Hanya saja sangat disayangkan karena sampai di akhir cerita orangtua Matilda masih belum mampu memahami anaknya. Beruntungnya ada Miss Honey yang selalu ada untuk Matilda.

 

***

Oh iya, membaca buku ini sebenarnya gak memakan banyak waktu. Dalam waktu sehari atau bahkan sekali duduk pun sepertinya bisa, karena isinya ini banyak ilustrasinya. Sayangnya, aku setiap membaca ini selalu ketiduran, jadi ya... agak lama wkwk.

Matilda juga terbagi menjadi 21 bagian, jadi semakin gak kerasa membacanya. Berasa... balik beberapa halaman, tahu-tahu selesai. Asyik banget pokoknya.

Ceritanya ngalir banget. Banyak juga pesan yang bisa diambil dari buku ini. Ceritanya senang, sedih, lucu, kesel, semua campur jadi satu. Bener-bener direkomendasiin deh buat yang ingin bacaan ringan dan menghibur, hehe. Aku sangat terhibur dengan pembawaan Matilda yang polos tapi cerdas, bijak, dan jahil, hihi. 

Cerita dan ilustrasinya klop banget. Ini salah satu buku anak yang harus dibaca oleh orang dewasa.

Matilda juga ada filmnya dan dua-duanya menurutku baguuus.

Rate: 5/5

Sekian pengalaman membaca dan pendapatku mengenai buku Matilda karya Roald Dahl. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

 

Tiga Alasan Mengapa Harus Menulis Ulasan Buku

 

Tiga Alasan Mengapa Harus Menulis Ulasan Buku

Hai, selamat pagi, siang, sore, malam!

Kali ini aku bakal membahas alasan mengapa kita harus menulis ulasan buku. Langsung saja baca tulisan di bawah ini, yuk!


1.      Agar Tidak Lupa Apa yang Kita Baca

Aku adalah salah satu manusia yang dengan mudahnya dapat melupakan hal-hal yang harus diingat dan mengingat hal-hal yang harus dilupakan, oleh sebab itu aku tergerak untuk mulai membuat ulasan. Mungkin ulasanku masih acak-acakan, tidak jelas dan berbelit-belit, tapi setidaknya jika suatu saat nanti aku lupa dengan cerita apa yang telah aku baca, aku bisa kembali membaca ulasan yang kutulis tersebut dan perlahan-lahan mengingatnya. Aku sendiri tidak mengerti kenapa aku bisa menyukai suatu buku, tapi lupa kejadian-kejadian di dalamnya. Yang kuingat hanya sebatas perasaan ketika aku membacanya, ada yang sama?

Nah, dari situ aku memutuskan untuk menulis ulasan sederhana.

Tips ini bisa dicoba untuk kalian yang memiliki permasalahan yang sama denganku

 

2.   Untuk Melatih Diri Kita dalam Menyampaikan Informasi Lewat Tulisan

Poin dua ini sangat berguna lho untuk keterampilan menulis kita. Walaupun tulisanku masih tidak jelas, tapi dengan cukup sering menulis ulasan buku, aku mulai terbiasa untuk menyusun kata-kata. Aku yakin, kita pasti pernah memiliki ide yang bagus di kepala tapi ketika berusaha menuliskan ide tersebut, kata-kata seakan tidak mampu menjabarkannya. Kita bingung apa yang harus kita tulis, nah karena itulah dengan sering menulis ulasan buku kita akan lebih sering juga menuangan pemikiran atau informasi yang kita dapatkan dari buku tersebut ke dalam kata-kata, sehingga kita akan mulai terbiasa untuk menuangkan apa yang ada di dalam pikiran ke dalam sebuah tulisan. Kalo kata orang-orang sih, bisa karena terbiasa, hehe.

 

3.   Untuk Merekomendasikan Buku Kepada Orang Lain

Kalo sudah selesai membaca buku bagus, gak rela ‘kan kalo orang lain gak dikasih tahu? Buku bagus harus dibaca oleh lebih banyak orang, oleh karena itu, salah satu cara untuk merekomendasikan buku bagus adalah dengan menulis ulasan tentang buku tersebut, lalu kamu bagikan di goodreads, blog, instagram, facebook, dan sebagainya. Orang-orang akan membaca ulasan tersebut dan menjadi tertarik untuk ikut membaca buku bagus itu. jadi semakin banyak yang tahu deh. Aku juga merupakan salah satu orang yang suka mencari rekomendasi buku dari ulasan orang lain dan aku juga mudah sekali tergoda dengan buku-buku yang diulas orang lain, apalagi jika ia berkata bahwa buku tersebut bagus. Secara tidak langsung,  hal itu berarti membuat kita ikut membantu orang lain dengan memberikan informasi yang mereka butuhkan.

 

Itulah tiga alasan mengapa kita harus menulis ulasan buku. Selain dapat membantu diri kita sendiri, hal itu juga dapat membantu orang lain, lho! Yuk, habis baca langsung menulis ulasan dan membagikannya kepada teman-teman.

Semoga tulisan ini bermanfaat, ya!

Sampai jumpa di tulisan-tuisan lainnya!

 Manfaat Menjadi Bookstagrammer




Manfaat Menjadi Bookstagrammer

Beberapa hari ini banyak sekali aktivitas yang harus dikerjakan, tapi senangnya hari ini bisa menyempatkan diri (sok sibuk memang) untuk kembali menulis dan berbagi informasi yang semoga bermanfaat ya, hehe.

Oke, pada tulisan kali ini aku akan membahas mengenai hal apa saja yang akan kamu dapatkan jika menjadi bookstagrammer atau biasa disebut manfaat, atau juga keuntungan, hehe. Hmmm, kira-kira aku yang menulis ini sudah bisa dianggap bookstagrammer belum, ya? Anggap saja sudah ya, wkwk.

Di bawah ini aku akan menuliskan beberapa hal yang akan kita dapatkan jika kita menjadi bookstagrammer.

1.     1.  Rekomendasi Bacaan

Ini adalah keuntungan atau manfaat pertama yang akan kamu rasakan. Mungkin awalnya kamu hanya tahu beberapa judul buku dan mengenal beberapa penulis saja, tetapi jika kamu sudah masuk ke dalam dunia bookstagram, kamu akan mendapatkan banyak sekali rekomendasi bacaan. Mulai dari penulis lokal sampai internasional. Mulai dari cerita anak-anak sampai buku non-fiksi. Wah, asyik banget ‘kan?

Aku sendiri sudah merasakan manfaat yang satu ini. Aku jadi banyak mengenal banyak penulis dan buku-bukunya yang tentunya keren-keren banget!

Oh iya, banyak banget para bookstagrammer yang setiap mengulas buku pasti akan membuatmu ingin membaca buku itu juga.

2.      2. Info Diskon Buku atau Buku Murah Bertaburan

Poin ini adalah hal yang paling menyenangkan. Yap, dengan memasuki dunia bookstagram kita juga akan lebih mudah mendapatkan informasi tentang diskon-diskon buku, toko buku murah dan berkualitas, bahkan gak jarang para bookstagrammer juga ada yang menjual buku-buku koleksi pribadinya dengan harga yang jauh dari harga normal dengan kualitas buku yang masih oke, lho.

3.     3.  Mendapatkan Teman Baru

Bukan hanya mendapatkan rekomendasi bacaan saja, lho. Kadang bacaan juga bisa merekomendasikan seseorang untuk kita jadikan teman, wkwk. Ini juga merupakan hal yang paling aku sukai. Mungkin di sunia nyata di sekeliling kita sangat jarang sekali menemukan seseorang yang memiliki ketertarikan yang sama dengan kita. Namun, di dunia bookstagram ini kita akan lebih mudah menemukan orang-orang yang satu frekuensi dengan kita. Jadi lebih mudah dan nyaman dalam berdiskusi tentang buku.

 

4.   4. Mudah Mendapatkan Infomasi Terbaru Mengenai Perbukuan

Ini juga salah satu keuntungan menjadi bookstagrammer, kita jadi lebih update terhadap dunia perbukuan. Asyik banget ‘kan? Apalagi jika melihat penulis favoritmu mengeluarkan buku baru. Jadi yang terdepan deh, hehe. Maih banyak juga informasi penting lainnya tentang buku yang bisa kamu dapatkan jika kamu menjadi seoarng bookstagrammer.

5.    5.   Info Giveaway Merajalela

Siapa yang tidak suka giveaway? Aku yakin pasti gak ada. Nah, karena banyak sekali teman-teman bookstagram yang selalu membagikan info-info giveaway, hal itu tentunya membuat kita jadi tidak perlu susah payah lagi mencari akun-akun yang sedang mengadakan giveaway. Peluang untuk ikutan dan menang menjadi lebih besar, yeaaay. Gimana, seru ‘kan?

 

Manfaat mana yang paling kamu sukai?

Sebetulnya masih banyak manfaat menjadi bookstagrammer yang lainnya, sayangnya aku sudah mengantuk malam ini. Kucukupkan sekian, ya. Bisa juga untuk menambahkan manfaat lainnya di kolom komentar. Sampai jumpa lagiii!

Cerita: Lazuardi [Bagian 2]

Lazuardi, cerita bersambung


Satu minggu kemudian, kakiku sudah berdiri tegak di depan sebuah rumah yang warna catnya sudah tak lagi kukenal. Dua tahun rupanya sudah mengubah banyak hal. Rumah sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Di halaman depan kini banyak bunga-bunga, katanya adikku yang meminta.

Semua anggota keluargaku bergantian memelukku erat ketika melihat diriku kini sudah berdiri persis di depan mereka.

Tanpa banyak bicara, mereka langsung membawaku ke dalam rumah. Lagi-lagi aku dikejutkan dengan penataannya yang jauh berbeda dari sebelumnya. Selama bertahun-tahun aku hidup di sini, mengapa rumah ini baru berubah sekarang.

“Kamu pasti sedikit kebingungan. Rumah sudah tak seperti dulu.” Ayah seolah dapat membaca pikiranku.

Aku mengangguk.

“Jangan bingung. Anggap saja dengan begini kamu bisa merasa lebih nyaman untuk tinggal di sini lagi.” Ibu menatapku lekat. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya bersembunyi dalam manik hitam milik Ibu. Aku tidak tahu apa yang telah Ibu tahu.

“Aku selalu nyaman tinggal di sini, Bu.”

“Kamu adalah anak yang tak rela jika harus berpisah dengan rumahmu ini dalam jangka waktu yang cukup lama, tapi akhir-akhir ini kamu berbeda. Kamu tidak mungkin meninggalkan tempat ini tanpa alasan pasti. Ada sesuatu yang menahanmu untuk tidak ke sini,” Ibu memotong kata-katanya,  “Sudah, lupakan.” Ibu tersenyum.

Aku dapat merasakan kekhawatiran dan kebingungan di mata mereka semua.

Ya, aku memang tak dapat berada jauh dari rumah untuk jangka waktu yang lama. Aku adalah salah satu manusia yang tak dapat terpisah dari rumahnya. Saat kuliah, aku lebih memilih untuk pulang setiap akhir pekan hanya untuk merasakan suasana rumah. Rasa lelah sudah tak dapat lagi mencegah. Namun, dua tahun ini berbeda. Dua tahun ini, aku terpaksa harus meninggalkan rumah. Mencoba mencari suasana baru di tempat yang lama menahanku untuk tak selalu merindu setiap kali bayangan tentang rumah mengganggu pikiranku.

Dengan langkah yang sedikit gemetar, aku melangkahkan kakiku menuju kamar. Kamar yang dulu selalu setia menjadi tempatku bersembunyi dari ramainya dunia yang tanpa henti memaksaku untuk terus mengikuti dinamikanya. Ada rasa rindu dan ragu ketika tanganku menyentuh tempat tidur. Separuh jiwaku menginginkan aku berada di sini, sementara sebagian lainnya tak pernah mau menerima kenyataan bahwa pada akhirnya ego dapat kukalahkan.

“Kemarin aku ketemu dia, Kak.”

Aku menoleh begitu mendengar kata-kata tersebut.

Vionna, adikku satu-satunya perlahan melangkahkan kakinya memasuki ruang kamarku.

“Tutup pintunya!” kataku.

“Kemarin, aku melihat dia. Ada sesuatu yang sepertinya kita tidak tahu, Kak. Dia mungkin tidak seperti apa yang selama ini kita kira.”

“Jangan asal bicara! Aku lebih tahu banyak hal tentangnya daripada kamu.” mataku berkaca-kaca.

“Kak?”

“Satu hal lagi, jangan pernah membicarakan apapun lagi tentang dia! Menahun aku menahan rindu dengan kalian hanya karena manusia itu!” Tanpa sadar tanganku melayang dan mendarat tepat di wajah  adikku, menyisakan merah lebam di pipinya. Air mata mulai menggenang di sudut mataku, begitu pula di matanya.

Dengan penuh rasa bersalah aku memeluk adikku. Seharusnya aku tidak seegois ini.

“Kak, aku minta maaf.”

“Kamu tidak melakukan kesalahan apapun.”

Aku tahu, aku telah melakukan salah satu hal terbodoh di dunia. Aku tak mau melepaskan diriku dari belenggu masa lalu yang seharusnya sudah lama tak lagi tinggal di dalam pikiranku. Aku terjerat dalam jaring yang kutenun sendiri. Aku telah mengorbankan banyak hal hanya demi memuaskan egoku. Aku dengan sengaja menjebak diriku dalam labirin yang kubangun sendiri. Aku menyiska diriku dengan penuh kesadaran. Aku mengakui, aku bodoh.

Tak lama dari kejadian itu, adikku meninggalkanku sendiri. Satu hal yang aku sukai darinya, ia tak pernah menyimpan dendam dalam dirinya. Berkali-kali aku bersikap tak menyenangkan padanya, berkali-kali ia memaafkanku. Berkali-kali pula aku harus menanggung malu. Usiaku lebih tua dari usianya, tapi kuakui ia lebih dewasa.

Ini semua seharusnya tak pernah terjadi, jika aku tak mengenal seseorang bernama Lazuardi. Ya, dia yang membuatku menjadi manusia yang keras hati. Entahlah, mungkin saja kali ini aku sedang berusaha mencari pembenaran atas kesalahan diri sendiri atau memang dia menjadikanku manusia yang sukar memahami.

Dulu, kami bersama secara sembunyi-sembunyi. Sampai dua tahun lalu, aku memberanikan diri mengenalkannya kepada keluargaku. Saat itu, aku berpikir aku sudah cukup dewasa untuk mengenal tentang cinta. Aku masih mengingat dengan jelas momen itu, momen di mana aku resmi melepas statusku sebagai mahasiswa. Hari di mana aku merasa sangat bahagia dan kepalaku dipenuhi dengan rencana masa depan yang ternyata sampai detik ini beberapa belum terwujud, beberapa lainnya sepertinya memang sudah tidak bisa.

Namun, hari bahagia itu tak berlangsung lama. Dua minggu kemudian, sebuah amplop berwarna coklat tergeletak di atas meja ruang tamu. Namaku tertera pada amplop itu. Tanpa ragu, aku membukanya.

“Undangan pernikahan?” aku tersenyum begitu melihat tulisan itu. Ada salah satu temanku yang memilih untuk tidak lagi sendiri, pikirku.

Lazuardi & Sandarra

Mataku terbelalak.

Jadi ini isinya? Jantungku seolah melemah ketika membaca tulisan itu. Otakku seperti membeku, tak bisa memikirkan apapun untuk sementara waktu. Tulisan yang terukir dengan penuh keindahan tapi menyayat hatiku dengan sangat menyakitkan. Ingin tak percaya, tapi ini kenyatannya. Sakit.

Masih terekam dengan jelas di memoriku, sebuah pesan kukirimkan kemudian padanya, meminta kejelasan. Apa yang kudapatkan? Hanya jawaban singkat yang memuakkan. Namun, aku tak berhenti sampai di situ, aku kembali mengirimkan pesan padanya. Kembali meminta kejelasan.

Kamu tahu kenapa? Bertahun-tahun lamanya kita bersama tapi kamu tidak pernah memikirkan kita. Segala tentangmu selalu jadi yang paling utama. Tentangku? Sepertinya tak pernah sedikit pun terlintas di pikiranmu. Jujur, aku mulai tidak nyaman dengan apa yang kamu lakukan. Kamu selalu memikirkan dirimu dan kebahagiaanmu. Aku tahu, ini pasti sulit bagimu, tapi maaf ini adalah pilihanku. Aku tidak bisa bersama dengan orang yang selalu memikirkan dirinya sendiri. Aku juga manusia yang ingin bahagia. Sayangnya, hal itu tidak pernah aku dapatkan ketika aku bersamamu.

Balasan yang cukup mengejutkan untukku. Air mataku mengalir deras membasahi pipi. Jadi, selama ini aku terlalu memikirkan diriku sendiri sampai seseorang yang kupikir akan selamanya menemani ternyata memilih untuk pergi. Mungkin tidak akan pernah kutemui lagi.

Dari situ, aku mulai kehilangan kendali. Kota ini, kota tempatku mengenalnya pertama kali, jadi tempat yang paling kubenci.

“Kak,” suara Vionna menyadarkanku dari ingatan masa lalu.

“Iya?”

“Ada pesan.”

“Dari?”

“Kak Di.”

Deg. Kali ini jantungku berdegup kencang. Di adalah panggilan akrab Lazuardi. Dulu, aku sering mengucap nama itu.

“Katanya, dia besok ke sini.”

“Untuk apa?”

Vionna hanya menggelengkan kepalanya.

“Kamu masih sering berhubungan sama dia?”

“Baru kali ini, Kak.” Kata Vionna, “sepertinya dia tahu Kakak ada di sini.”

Aku menarik napas panjang. Untuk apalagi dia datang kemari?

 

***

Bersambung

 

Cerbung ini akan diposting satu minggu sekali. Bisa saja hari sabtu, tapi tak menutup kemungkinan juga untuk mempostingnya di hari minggu. 


Sebelumnya 

Bagian 1 klik di sini


 Tips Agar Tidak Terlalu Sering Membeli Buku

Tips Agar Tidak Terlalu Sering Beli Buku


Banyak banget dari kita yang ternyata seringkali gak bisa menahan diri untuk sejenak rehat dari rutinitas membeli buku, apalagi kalo banyak diskon seperti saat ini. Beberapa bulan belakangan ini, aku merasa bahwa diskon buku berhamburan dimana-mana, dan sebagai salah satu manusia yang memiliki ketertarikan terhadap buku, aku pribadi rasanya gak bisa nahan. Ingin selalu beli, beli, dan beli lagi.

Di tulisan kali ini, aku akan membagikan beberapa tips ala-ala agar kita tidak terlalu sering membeli buku. Hal yang sedang aku terapkan juga kepada diriku. Mulai sedikit berhasil. Walaupun bukuku masih sedikit, tapi akhir-akhir ini aku merasa terlalu sering membeli buku, jadi aku memutuskan untuk sedikit mengurangi rutinitas itu. Jika kalian memiliki permasalahan yang sama, yuk simak tips agar tidak terlalu sering membeli buku ala diriku di bawah ini, ya!

1.     1.  Ingat buku-buku yang belum kamu baca

Ini dia tips pertama. Ingat buku-buku yang belum kamu baca, dengan begitu kamu akan berpikir bahwa jika kamu terus membeli buku dan menumpuknya, semakin lama tumpukan itu akan semakin tinggi dan kamu malah kewalahan sendiri. Semoga dengan mengingat hal ini, kamu bisa berhenti sejenak dari rutinitas yang sesungguhnya memang sangat menyenangkan. Alangkah lebih baik apabila kamu memutuskan untuk membaca terlebih dahulu timbunanmu sebelum membeli buku baru. Menurut pengalamanku, ketika aku terus menerus membeli buku sebelum menyelesaikan buku yang sudah kubeli sebelumnya, aku malah kesulitan untuk menyelesaikan buku tersebut, kenapa? Karena tergoda ingin membaca buku yang baru, hehe. Coba bayangkan jika kamu terus menerus membeli buku, bisa-bisa semua bukumu gak selesai dibaca. Tips ini mungkin tidak berlaku untuk kaum-kaum pembaca yang konsisten, tapi sangat berlaku untuk pembaca labil sepertiku.

 

2.    2.   Ingat tabunganmu yang sudah menipis

Nah, ini perlu banget! Jangan sampai tabunganmu untuk kebutuhan-kebutuhan mendesak jadi diambil alih oleh hasrat belanja bukumu yang semakin hari semakin tinggi. Tips ini memang gak begitu memberikan efek bagi anak sultan, tapi percayalah ini sangat penting bagi kita semua. Bagi sebagian orang, buku memang sudah dimasukkan ke dalam daftar kebutuhan pokok, tapi meskipun begitu, gak baik juga kalo kita harus sampai menguras tabungan hingga tetes terakhir demi memuaskan keinginan kita untuk membeli buku. Sewajarnya saja ya, kawan. Tabunganmu jangan sampai terkuras habis. Ingat, kita itu manusia yang banyak kebutuhannya.

 

3.    3.   Jangan mudah tergiur diskon

Sulit, sulit sekali. Aku tahu rasanya ketika melihat diskon bertebaran, bawaannya ingin langsung meluncur memborong semua buku-buku yang diskon itu. Namun, jangan sampai kalap keterlaluan ya, kawan. Gak bisa dipungkiri bahwa ketika melihat diskon buku yang sangat amat mantap alias jauh banget dari harga normalnya kita pasti akan tergiur. Hal itu membuat kita jarang berpikir panjang, lalu tanpa sadar sudah check out saja. Memang kelihatannya itu hal biasa, tapi pernah gak sih kalian membeli buku yang sebenarnya gak kalian inginkan hanya karena tergiur diskon yang membuat harga buku jadi murah tak tertahankan? Kalo pernah, tips ini wajib kamu terapkan. Kalo tidak, kamu hebat dapat menahan godaan sebesar ini. Sayang ‘kan kalo ujung-ujungnya buku itu hanya jadi pajangan~

 

Itulah tiga tips ala-ala yang sedang berusaha aku terapkan dalam kehidupanku. Nah, semoga tips ini juga berguna untuk kalian, ya! Tips-tips ini muncul dari pengalamanku sendiri. Barangkali ada dari kalian yang juga merasa terlalu sering membeli buku dan mulai merasa tidak nyaman dengan rutinitas itu, kalian bisa coba tips ala-ala ini. Semoga berhasil!

Postingan Lama Beranda

TEMUKAN SAYA

TERPOPULER

  • Pengalaman Beli Buku di Grobmart
  • BerbicaraTentangBuku: Novel The Magic Library (Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken) karya Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
  • Film Pendek di Disney+ Hotstar yang Wajib Kamu Tonton!
  • Mendengarkan
  • Raguku
  • Cara Membedakan Buku Asli dan Bajakan
  • Cara Mengatasi Rasa Jenuh Saat Membaca
  • Cerita: Lazuardi [Bagian 1]
  • BerbicaraTentangBuku: Matilda karya Roald Dahl
  • Diriku yang Aku Kenal

KATEGORI

  • #30DaysWritingChallange 10
  • Cerita 24
  • Cerita Bersambung 2
  • DAY 1 : Describe your personality 1
  • Lazuardi 2
  • Puisi 5
  • Serba-serbi Perbukuan 15
  • Tentang Film 5
  • Tentang Kehidupan 41
  • Ulasan Buku 17
Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
deefesef
Hi, Devi di sini! Menuliskan apa yang tidak akan pernah dia baca, juga menulis tentang berbagai rasa dan tanya, serta banyak hal lainnya. Temui saya di : @deefesef (Instagram)
Lihat profil lengkapku

ARSIP

  • ▼  2023 (1)
    • ▼  Juli (1)
      • 2521 dan Kesan Setelahnya
  • ►  2020 (85)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (27)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2019 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2018 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Januari (1)
  • Beranda
  • Rangkaian Kata
  • Ulasan Buku

© - Devi Sofiyanti | Designed by OddThemes