BerbicaraTentangBuku: Matilda karya Roald Dahl

Berbicara tentang buku.

Sekilas tentang Novel Matilda karya Roald Dahl

Judul : Matilda

Penulis : Roald Dahl

Jumlah halaman : 300 halaman

Tahun terbit : Cetakan I, Agustus 2018

ISBN : 978-602-385-306-9

Penerbit : Penerbit Noura

 

Matilda

Covernya lucu, didominasi oleh warna merah muda dan biru. Fontnya khas buku anak banget menurutku. Ilustrasinya juga cantik. Suka banget lihatnya!

Ini fotonya:

Matilda karya Roald Dahl


Di belakang buku ini tertulis:

“KAMI MELIHAT MISS TRUNCHBULL MENYAMBAR KUCIR SEORANG GADIS dan MELEMPARKANNYA MELEWATI PAGAR TAMAN BERMAIN.”

“Popularitas Roald Dahl yang fenomenal di antara anak-anak menunjukkan daya tariknya dalam bercerita yang akan membuat siapa pun terpukau. Matilda sama sekali tidak mengecewakan.”—Publishers Weekly Review

Gimana, menarik bukan?

Pertama kali melihat buku ini dari instastories salah satu Bookstagrammer, hanya saja aku lupa siapa. Tapi aku benar-benar berterima kasih kepada yang sudah membagikan informasi tentang buku ini, karena dari situ akhirnya aku bisa membaca buku keren ini. Dan aku sangat setuju dengan review yang mengatakan bahwa buku ini tidak mengecewakan. Bagiku, Matilda luar biasa.

Kisah ini dimulai dari pengenalan para tokoh lewat ilustrasi, sebelum memasuki cerita. Di bagian awal buku ini, aku dibuat kagum oleh sosok Matilda. Saat berusia tiga tahun, Matilda sudah mengajari dirinya sendiri membaca dan pada umur empat tahun, dia bisa membaca cepat dan lancar. Sayangnya, ia hidup di tengah keluarga yang tidak menghargainya. Ibunya seorang pemain Bingo dan ayahnya penjual mobil bekas. Orangtua Matilda terlalu sibuk dengan kehidupan konyolnya, sehingga tidak menyadari betapa istimewa putrinya. Namun sepertinya bukan tidak menyadari, tapi tidak peduli. Bahkan, segala yang Matilda lakukan rasanya selalu salah di mata orangtua dan kakakknya. Sedih dan kesel banget bacanya.

Di pertengahan cerita, kita akan disuguhkan dengan cerita keseharian Matilda di sekolah. Di mana ia bertemu dengan Lavender yang kemudian menjadi teman dekatnya, Miss Honey yang baik hati, dan Miss Trunchbull yang sadis tiada tara dan paling kejam sejagat raya, fix. Aku suka sekali bagian ini, karena pada akhirnya ada seseorang yang dapat menghargai kemampuan Matilda, yaitu Miss Honey. Tapi di bagian ini pun aku masih sering geram karena perlakuan Trunchbull.

Dan bagian terakhir adalah bagian yang paling aku sukai. Banyak hal-hal yang mengejutkan. Bagian di mana aku mengetahui bahwa Matilda memiliki sesuatu yang istimewa di dalam dirinya. Ia ternyata bisa menggerakan benda hanya dengan kekuatan pikiran dan matanya. Di bagian terakhir ini pula aku mengetahui latar belakang Miss Honey. Hal itu membuatku makin menyukai karakternya. Hanya saja sangat disayangkan karena sampai di akhir cerita orangtua Matilda masih belum mampu memahami anaknya. Beruntungnya ada Miss Honey yang selalu ada untuk Matilda.

 

***

Oh iya, membaca buku ini sebenarnya gak memakan banyak waktu. Dalam waktu sehari atau bahkan sekali duduk pun sepertinya bisa, karena isinya ini banyak ilustrasinya. Sayangnya, aku setiap membaca ini selalu ketiduran, jadi ya... agak lama wkwk.

Matilda juga terbagi menjadi 21 bagian, jadi semakin gak kerasa membacanya. Berasa... balik beberapa halaman, tahu-tahu selesai. Asyik banget pokoknya.

Ceritanya ngalir banget. Banyak juga pesan yang bisa diambil dari buku ini. Ceritanya senang, sedih, lucu, kesel, semua campur jadi satu. Bener-bener direkomendasiin deh buat yang ingin bacaan ringan dan menghibur, hehe. Aku sangat terhibur dengan pembawaan Matilda yang polos tapi cerdas, bijak, dan jahil, hihi. 

Cerita dan ilustrasinya klop banget. Ini salah satu buku anak yang harus dibaca oleh orang dewasa.

Matilda juga ada filmnya dan dua-duanya menurutku baguuus.

Rate: 5/5

Sekian pengalaman membaca dan pendapatku mengenai buku Matilda karya Roald Dahl. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

 

0 Comments