Bahas Film Story of Kale: When Someone’s in Love

Bahas Film Story of Kale: When Someone’s in Love

Story of Kale: When Someone’s in Love


Judul: Story of Kale: When Someone’s in Love

Sutradara: Angga Dwimas Sasongko

Produser: Sonny Laksamana

Skenario: M. Irfan Rafli

Durasi: 77 menit

Pemain: Ardhito Pramono, Aurelie Moeremans, Arya Saloka, Tanta Ginting, Roy Sungko, Gilberth Pohan, Azizah Hanum.

 

Hai, kali ini aku akan bahas film lagi. Film yang akan kubahas ini sedang rami-ramainya diperbincangkan. Yap, film itu adalah Story of Kale: When Someone’s in Love. Sudah nonton belum? film ini adalah prequel spin-off dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, film yang diadaptasi dari buku karya Marchella FP.

Film ini tayang di bioskop online ya, kawan-kawan. Tiketnya juga sangat terjangkau, hanya sepuluh ribu rupiah saja~ Tapi kalo ditambah biaya admin dan pajak bisa sampai sebelas ribu rupiah lebih sedikit, hehe.

Peringatan: akan mengandung spoiler~

Oke, film ini menceritakan tentang kisah cinta Kale dan Dinda. Di awal film kita akan disuguhkan dengan pertengkaran antara Argo dan Dinda. Argo ini mantan kekasih Dinda yang kasar banget, baik dalam kata-kata ataupun perbuatannya. Saat pertengkaran ini, Kale hadir dan melindungi Dinda, itulah kisah awal hubungan mereka. Sepertinya, Kale sudah lama memang tertarik pada Dinda.

Langsung saja ke bagian yang paling aku suka ya, wkwk. Jadi, singkat cerita Kale dan Dinda pacaran, dan menurut Kale hubungan mereka baik-baik saja. Tapi gak ada angin, gak ada hujan, Dinda minta putus. Kale otomatis nolak dong, dia menanyakan alasan kenapa Dinda tiba-tiba minta putus. Tapi Kale masih tetap berusaha meyakinkan Dinda untuk tetap bersamanya, dia berkata akan membahagiakan Dinda, tapi Dinda menjawab bahwa kebahagiaan seseorang merupakan tanggungjawab dirinya sendiri. Bahkan ketika Dinda bilang dia selingkuh, Kale tetap gak mau putus sama Dinda. Mendengar Kale menolak keinginannya, Dinda tetap saja berusaha minta putus. Mungkin yang ada di otak Dinda: pokoknya putus, titik. Baru, saat Dinda bilang dia mau nikah sama orang lain, Kale mulai goyah. Ini Kale yang bucin atau Dinda yang jahat sih? Orang-orang pasti bilang Dinda yang jahat. Sayangnya, aku ada di tim Dinda. Aku rasa Dinda selingkuh karena memang Kale suka ngatur-ngatur, ini hasil pengamatanku saat nonton, ya.

Sebelum Kale membiarkan Dinda pergi (sekadar info, ceritanya mereka tinggal bersama dan saat Dinda minta putus serta memutuskan untuk pergi dari rumah itu, Kale langsung mengambil kuncinya) mereka sempat berbincang-bincang dulu, lebih tepatnya berantem. Ada kata-kata Dinda yang menurutku adalah kata-kata paling jujur, ya walaupun Kale harus merasakan sakit karena kejujuran itu. Bisa jadi quotes nih, quotes dari Story of Kale: When Someone’ in Love.

Ini kata-katanya:

“Aku nemuin diri aku yang lain, Le. Diri aku yang udah lama aku cari tapi gak pernah bener-bener aku kenal. Aku dapat kebebasan yang aku cari, tapi itu bukan sama kamu.”

Langsung ngena banget pas Dinda bilang gini.

Hal yang bikin sedih lainnya adalah di akhir cerita ketika Dinda sudah pergi, lalu Kale nyanyi sambil main piano, perlahan-lahan Kale dan barang-barang di ruangan itu lenyap, terus warnanya berubah jadi abu-abu gitu. Seperti mencerminkan suasana hati Kale yang sepi, kosong, hampa, dan suram setelah ditinggal Dinda.

Namun, di sisi lain, kita juga gak bisa menyalahkan Dinda atau Kale karena mereka melakukan hal-hal tersebut akibat dari trauma mereka di masa lalu, trauma yang berasal dari jiwa mereka yang tumbuh di antara keluarga yang bisa dibilang tidak harmornis.

Untuk alurnya sendiri maju-mundur gitu, di bagian awal aku sempat bingung karena memang belum ngeuh, tapi ternyata dengan pemilihan alur maju-mundur itulah kita dibuat penasaran dengan kisah Kale dan Dinda. Apalagi, kira-kira sekitar 80% film ini hanya menampilkan interaksi antara Kale dan Dinda.

Secara keseluruhan aku suka ceritanya, apalagi film ini dibuat di masa pandemi. Dengan berbagai keterbatasan penggarapannya, kurasa ini sudah bagus. Meskipun sebenarnya ini masih bisa dimaksimal jadi lebih bagus lagiii~ salut untuk orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film ini. Keren banget, film yang didominasi oleh interkasi dua orang bisa menyampaikan cerita yang mampu membuat hati para penonton pedih.

Dan, aku suka lagu-lagu yang ada di film ini.

Rate dariku: 8.5/10

Rate IMDb: 7.4/10

Sekian tulisanku tentang film Story of Kale: When Someone’s in Love.

0 Comments