Jalan Sendiri



Apa kabar hari ini?

Mungkin dia bosan setiap kali membaca pertanyaanmu itu.

Tulisan ini aku ciptakan untukmu.

Ya, kamu seorang manusia keras kepala yang masih saja sibuk memikirkannya, meskipun di sisi lain kamu tahu bahwa kamu sudah bukan lagi bagian dari dunianya.

Sedih sekali bukan?

Tentu.

Setiap orang berhak untuk berubah, berhak untuk memilih jalannya sendiri, begitu pula dia. Tiada yang bisa melarangnya, apalagi kamu. Ia tak bisa kamu suruh menjadi seperti apa yang kamu ingin. Tentangmu saja baginya sudah kadaluwarsa.

Lucu sekali ketika melihatmu yang seolah tak ingin melihatnya berubah dan memilih jalannya sendiri. Harus kamu ketahui bahwa kamu tak lagi berarti. Kamu hanya kisah yang akan menjadi bagian dari memori, tak ada hak untuk ikut campur lagi. Kamu dan dia sudah tidak ada apa-apa hari ini. kamu jangan terlalu bersedih melihatnya pergi, sebab kamu pun banyak ingkar janji.

Memang lebih baik begitu.

Akhiri.

Dia memiih mengakhiri.

Dia sudah enggan untuk melihatmu berlalu-lalang, meski hanya lewat dunia maya, tempat di mana kamu berbagi. Dia memilih untuk benar-benar lepas, tak ingin lagi menjumpai.

Kamu harusnya mengerti.

Mengerti bahwa hati bisa berubah kapan saja tanpa kau kehendaki. Mungkin inginmu dia tetap menanti, tapi dia juga punya hati. Dia punya mimpi, oleh sebab itu dia pergi. Dia sadar menanti takkan membuatmu kembali. Entah dia memilih sendiri atau bersama orang lain yang menemani. Kamu harusnya tahu diri. Kalian sudah sepantasnya tak bersinggungan lagi. Dan jika dia sudah menemukan pengganti, semoga kamu lekas menghapus keinginan untuk kembali.

Kamu dan dia sama-sama punya mimpi. Dan mungkin tentang kalian harus diakhiri, supaya langkah kalian tak terbebani oleh perkara luka-melukai yang dulu pernah membuat kalian hampir membenci.

Semoga tiada benci setelah ini.

Semoga kalian bahagia dengan jalan yang kalian pilih sendiri.

Dan untuk kamu, katakan ini padanya, “Pergilah kemana pun kamu mau. Aku akan berusaha untuk tidak lagi menoleh, melihat langkahmu menjauh. Biar kamu tidak ragu dengan jalan yang akan kau tempuh. Biar tentang kita hanya menjadi suatu hal yang ‘pernah’ hampir penuh.”

Dan ini dariku, untukmu; duniamu takkan runtuh hanya karena seseorang memilih luruh. Meski memang kamu tak lagi utuh.

Berlarilah jangan berhenti sampai segala inginmu terpenuhi. Raih mimpi-mimpi.

Kamu harus membuat dirimu bahagia. Di sana, dia juga sedang berusaha membuat dirinya bahagia, meski cara kalian berbahagia sama-sama terkesan hampa.
Namun, ingatlah...

Bahagiamu utama.

0 Comments