Inspirasi

INSPIRASI?


Dalam setiap kalimat yang tertulis pasti ada sesuatu yang mengilhami tulisan tersebut.

Dan yang mengilhami setiap untaian kata yang saya rangkai adalah kamu. 

Saya kira tanpa menyebutkan nama atau inisialnya, jika dia membaca tulisan ini pasti ia akan tahu bahwa dirinya yang saya maksud.
Namanya memang sudah jarang sekali saya sebut, tapi itu bukan berarti dia tak lagi menginspirasi. Dia akan selalu menjadi alasan untuk setiap kata-kata yang saya tulis.
Serupa matahari di kala malam. Mungkin banyak dari kita lupa bahwa cahaya bulan yang kita tatap merupakan sinar yang bersumber dari sang mentari. Dia memang tak nampak ketika malam, namun bukan berarti ia tak lagi berperan.
Hari terus berlalu, ia semakin terlupakan. Orang-orang di sekeliling saya tak lagi membahas tentangnya, sebab sedikit sekali yang mengenalnya di sini. Namun saya tahu, dia akan selalu ada. Tapi ternyata saya salah menerka, karena pada akhirnya ia menghilang juga. Lingkungan kami sekarang telah berbeda, orang-orang yang biasa kami temui berbeda pula.

Untuk kamu yang telah menginspirasi, saya ucapkan terimakasih banyak untuk itu. Tanpa kamu mungkin saya tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya bahagia ketika berhasil menyelesaikan sebuah tulisan. Memang bukan hanya kamu yang ada dalam cerita saya, tapi harus kamu tahu bahwa kamu telah membuat saya menjadi manusia yang lebih baik. Kamu telah mempertemukan saya dengan dunia yang selama ini saya dambakan.

Oh ya, hari ini di sini hujan. Kau tahu bukan bahwa hujan mengundang rindu? Dan kebetulan sekali saya sedang rindu. Rindu bagaimana rasanya untuk kembali menulis, sebab sudah lama hal itu saya tinggalkan. Saya merasa kehilangan inspirasi saat hari-hari berlalu dan menjauhkanmu dari saya. Saya merasa kehilangan arah, bahkan lupa akan tujuan. Beruntungnya ada saja orang-orang tertentu yang datang dan mengatakan pada saya untuk tidak selalu bergantung kepada 'orang lain'. Hal ini secara tak langsung mengingatkan akan tujuan yang pernah terlupa sebelumnya. Mereka memberi semangat, menghadirkan kembali harapan saya. Tujuan menulis saya sebelumnya adalah untuk berbagi. Entah berbagi hal yang menyenangkan atau mungkin sebaliknya. Setelah kamu ada, seluruh ilham banyak mengalir dari kamu. Oleh karena itu, ketika kamu jauh dari hidup saya, cerita yang saya tulis terasa tak lagi bermakna. Kali ini saya kembali menulis, meskipun saya sendiri tak tahu apa yang sedang saya tulis. Saya hanya tahu bahwa saya sedang menceritakan kamu kepada dunia. Meskipun seseorang telah mengubah cara pandang saya dalam menemukan inspirasi dan mengatakan agar saya tak lagi bergantung pada orang lain, namun tetap saja kamu yang mengilhami lahirnya tulisan ini. Mungkin memang saya tidak dapat lagi menemukan inspirasi dari hal lain, atau kamu yang terlalu hebat dalam menarik pikiran saya untuk memikirkan setiap detail unik dari dirimu.

Teruslah menjadi manusia hebat yang memotivasi saya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kamu terlalu unik untuk tidak saya bagikan pada dunia. Seluruh dunia harus tahu bahwa ada makhluk unik yang dalam ketiadaannya pun ia mampu menjadi inspirasi.

Mungkin sebagian orang bingung apa bentuk sebenarnya dari tulisan ini. Apakah saya sedang menceritakan seseorang pada dunia atau justru sedang menulis surat terbuka untuknya. Sebab di sini saya menggunakan berbagai sudut pandang. Di satu sisi saya mungkin tengah menceritakan seseorang, namun di sisi lain saya seolah sedang berbicara satu arah pada orang tersebut. Tak usah kaupikirkan, saya hanya ingin berbagi cerita tentangnya.

Akhir kata, ada sepenggal kalimat untuknya; kamu terlalu unik untuk terlupakan, sampai bertemu lagi di hari depan!


Bahkan potret ini pun terinspirasi oleh dia.

0 Comments