Untuk Diri Kita di Masa Depan

Untuk diri kita di masa depan,


Hari ini tanggal tujuh bulan Februari di tahun 2019, aku menulis surat ini untuk kita. Untuk aku yang menulis dan untuk kamu, siapa pun yang membaca.

Kemarin dan hari ini mungkin kamu akan mengalami banyak sekali kesulitan, tapi kehidupan yang sesungguhnya belum juga dimulai. Tahun ini adalah tahun terakhirmu untuk bermalas-malasan. Tahun ini adalah awal dari segala kesempatan yang akan datang.
Nanti suatu hari jika kamu membaca tulisan ini lagi, kamu akan menyadari sejauh mana diri ini mampu berlari, pencapaian apa saja yang telah kau raih, siapa saja yang menemanimu melewati hari-hari.
Kau boleh gagal berkali-kali, tapi bangkitmu harus lebih banyak lagi. Mungkin hari ini kamu masih belum menentukan masa depanmu. Bahkan kau bingung akan melangkahkan kaki kemana, tujuan hidup saja kau tak punya. Yang kau tahu adalah bahwa kau bernafas dan dapat membuka mata. Di setiap hari-hari kau selalu bertanya tentang kemana hidup akan mengalirkanmu untuk bermuara.

Saat menulis kata-kata ini, ketahuilah bahwa aku sedang mengalami banyak kegagalan. Hanya saja aku ingin membuat diriku lebih tenang, walau tahu ini hanya akan sedikit menenangkan. Berulang bayangan tentang kegagalan melintas di dalam benakku. Sejenak aku mengutuk diriku sendiri. Berkata bahwa ia adalah manusia bodoh dan lemah. Tidak memiliki kemampuan apapun, tidak memiliki kelebihan apapun. Hingga kemudian aku tersadar bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Hanya saja aku yang belum menyadari apa yang aku miliki, hanya saja aku yang kurang bersyukur dalam hidup yang kujalani.
Kegagalan itu perlahan kutepis, aku tak boleh larut di dalamnya terlalu lama lagi. Itulah sebabnya aku menulis kata-kata ini. Sebab aku bukanlah orang yang pandai bercerita tentang segala rasa. Mungkin dengan menuliskan hal ini tidak akan dapat membuat masalahku selesai dan kegagalanku berubah jadi keberhasilan. Namun setidaknya, dengan terciptanya tulisan ini, aku ingin menyemangati diriku sendiri, dan barangkali jiwa lain yang juga sedang di posisi ini.

Mari kita lanjutkan kembali mimpi yang sempat terhenti karena kegagalan yang tak kita kehendaki, masih banyak jalan yang menunggu untuk kita pijaki. Jika gagal hari ini, jika kecewa hari ini, jika sedih hari ini, masih ada esok hari yang menanti. Jangan menyerah hari ini, teruslah berlari kejar segala mimpi sampai Tuhan memanggilmu untuk kembali.


Salam bahagia, untuk semua yang menyempatkan waktunya membaca semua kalimat ini.




0 Comments