Kotak Kenangan



Kotak Kenangan

People come and go.

Datang dan pergi. Begitulah.

Beberapa tahun lalu, seseorang pergi dari hidupku. Namun, sayangnya ia tak membawa serta kenangan-kenangan yang bergentayangan di setiap malamku. Akhirnya, beberapa waktu setelah kepergiannya, aku memasukan semua kenangan pada sebuah kotak kayu tua.

Semoga kamu tidak lagi mengganggu malam-malamku. Kataku.

Kuletakan kotak tersebut di sudut kamar.

Aku memang tak menyukai kenangan-kenangan itu mengganggu lelapnya tidurku, namun aku juga enggan bila harus memisahkannya dari kamar tidurku. Bagaimanapun, kenangan-kenangan itu pernah membuatku tersenyum hingga tanpa sadar beralih ke dunia mimpi. Mimpi-mimpi yang indah pada masanya.

Beberapa hari setelahnya, aku memang senang sekali menatap kotak itu. Bahkan, ingin kulepaskan lagi segala kenangan itu. Aku senang dihantui hal-hal yang indah. Tapi, membiarkannya lepas mengelilingiku lagi, rasanya tak mungkin. Hanya kesedihan yang akan kudapatkan, sebab tak dapat mengulang semuanya lagi.

Saban hari aku membersihkan kotak tua itu.

Segala hal indah ada di dalamnya. Kataku.

Hingga suatu hari, aku mulai merasa bahwa membersihkan kotak itu hanya akan membuatku menjadi manusia yang tak bisa bergerak maju. Selalu dihantui bayang-bayang masa lalu. Meski ia telah terpendam membisu. Akhirnya, aku memutuskan untuk tidak lagi peduli.

Mungkin kotak itu akan dihinggapi rayap, dipenuhi jaring laba-laba. Aku tak peduli. Seluruh isinya sudah tak lagi kuingini. Walaupun berat rasanya harus berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa benda-benda di dalamnya sudah tidak berarti.

Kemudian perlahan aku mulai melupa. Benar-benar lupa.

Keberadaan kotak itu seolah lenyap, tak lagi nyata.

Hari-hari berjalan normal seolah tak pernah terjadi apa-apa.

Rasanya bahagia.

Dikelilingi oleh orang-orang baru, menulis kenangan-kenangan baru, membaca setiap alur kehidupan yang baru. Semuanya terasa lebih menyenangkan.

Sayangnya, semua tidak bertahan lama.

Bertahun-tahun setelah kotak itu tak lagi kusapa, tiba-tiba saja ada bayangan yang berkelebat di depan mataku. Mengganggu tidurku. Bahkan, sampai berani masuk ke dalam cerita indah di mimpiku. Seberani itu. Pedahal ia sudah lama terlupa.

Di mimpiku, kotak tua yang usang itu terlihat begitu menawan. Bunga-bunga tumbuh indah, mencuat dari dalamnya. Tak ada kesan lusuh, kotak itu terlihat begitu indah. Ingin lagi memeluk semua kenangan indah di dalamnya.

Keesokan harinya saat mataku terbuka dari lelapnya tidur, akhirnya aku memberanikan diri menghampiri kotak tua itu. Dapat kucium wangi kenangan yang manis dari benda yang tertutup debu.

Kemudian ku keluarkan semua benda di dalamnya. Memeluknya satu persatu. Tak ada lagi yang lebih membahagiakan selain berdamai dengan segala kenangan itu. Semuanya terasa begitu ringan, pada akhirnya.
Aku tersenyum.

Saatnya kembali menata kenangan. Sebab ia tak layak di lupakan. Mungkin lebih baik bila terus diabadikan. Karena semakin berusaha untuk dilupakan, semakin ia mengeras ingin terus dipikirkan.

Memang manusia datang dan pergi, namun kenangan abadi. Selalu.

2 Comments