Ketika Kamu Beranjak Dewasa
Hai Kamu, Diriku.
Aku menuliskan sedikit kata-kata untuk kamu.
Hai, gadis kecil yang kini sudah memasuki tahap kehidupan yang lebih tinggi.
Rasanya baru kemarin melihatmu berlarian ke sana kemari menggunakan dress yang menjuntai sampai di bawah lutut. Melihatmu menggelengkan kepala tanda enggan ketika seseorang memintamu untuk berpose dan memotretmu. Melihatmu hilir mudik di halaman rumah, mengayuh pedal sepeda sambil berangan-angan suatu saat nanti kamu akan bisa mengendarai sepeda motor. Melihatmu bergaya di depan cermin mengenakan baju ibu yang tentunya kebesaran di tubuhmu sambil berkata dalam hati bahwa suatu saat nanti kamu akan mengenakan baju-baju itu ketika kamu menjadi seorang guru. Melihatmu berbinar-binar ingin segera dewasa.
Masa itu sudah lama kamu tinggalkan.
Kini kamu sudah jauh berbeda dari itu semua. Dewasa ternyata membawamu kepada dunia yang semakin abstrak bentuknya. Lebih abstrak dari pemikiran-pemikiran konyolmu di masa lalu, namun bedanya adalah hal-hal abstrak ini harus kamu terima, meski kamu tak menginginkannya.
Dari banyaknya hal-hal tak terduga yang terjadi selama perjalananmu menuju dewasa, banyak mimpi-mimpi yang pada akhirnya kamu lupa, lebih tepatnya kamu lupakan. Bukan tak ingin memperjuangkan, hanya saja seiring dengan bertambahnya usia, mimpimu perlahan menjadi berbeda. Yang tak pernah kamu bayangkan jadi kenyataan, yang kamu idamkan harus dengan lapang dada kamu tinggalkan.
Usia bertambah, dinamika dunia berubah, banyak yang dulu satu tujuan jadi berubah arah.
Huuuuh.
Hidup jadi tak seperti apa yang kamu imajinasikan dulu. Kenyataan selalu menggiringmu pada perubahan.
Perubahan, sesuatu yang selalu kamu takutkan, tapi tak dapat kamu lepaskan. Ia melekat pada hidupmu. Erat dan menjerat, lekat.
Tak ada seorang pun yang mampu menghindar dari perubahan, semuanya merasakan. Perubahan juga tak selalu menakutkan, tapi entah kenapa banyak dari kita selalu ketakutan. Padahal bisa saja perubahan membawamu pada banyak kebaikan dan kebahagiaan.
Ah, beranjak dewasa memang sedikit membingungkan.
Ternyata tak segala yang kita pikir menyenangkan adalah kenyataan, terkadang hal itu hanya angan yang kita lambungkan. Yang kita bisa hanya berusaha agar semuanya selalu baik-baik saja.
0 Comments