Between Words | Devi Sofiyanti

INSPIRASI?


Dalam setiap kalimat yang tertulis pasti ada sesuatu yang mengilhami tulisan tersebut.

Dan yang mengilhami setiap untaian kata yang saya rangkai adalah kamu. 

Saya kira tanpa menyebutkan nama atau inisialnya, jika dia membaca tulisan ini pasti ia akan tahu bahwa dirinya yang saya maksud.
Namanya memang sudah jarang sekali saya sebut, tapi itu bukan berarti dia tak lagi menginspirasi. Dia akan selalu menjadi alasan untuk setiap kata-kata yang saya tulis.
Serupa matahari di kala malam. Mungkin banyak dari kita lupa bahwa cahaya bulan yang kita tatap merupakan sinar yang bersumber dari sang mentari. Dia memang tak nampak ketika malam, namun bukan berarti ia tak lagi berperan.
Hari terus berlalu, ia semakin terlupakan. Orang-orang di sekeliling saya tak lagi membahas tentangnya, sebab sedikit sekali yang mengenalnya di sini. Namun saya tahu, dia akan selalu ada. Tapi ternyata saya salah menerka, karena pada akhirnya ia menghilang juga. Lingkungan kami sekarang telah berbeda, orang-orang yang biasa kami temui berbeda pula.

Untuk kamu yang telah menginspirasi, saya ucapkan terimakasih banyak untuk itu. Tanpa kamu mungkin saya tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya bahagia ketika berhasil menyelesaikan sebuah tulisan. Memang bukan hanya kamu yang ada dalam cerita saya, tapi harus kamu tahu bahwa kamu telah membuat saya menjadi manusia yang lebih baik. Kamu telah mempertemukan saya dengan dunia yang selama ini saya dambakan.

Oh ya, hari ini di sini hujan. Kau tahu bukan bahwa hujan mengundang rindu? Dan kebetulan sekali saya sedang rindu. Rindu bagaimana rasanya untuk kembali menulis, sebab sudah lama hal itu saya tinggalkan. Saya merasa kehilangan inspirasi saat hari-hari berlalu dan menjauhkanmu dari saya. Saya merasa kehilangan arah, bahkan lupa akan tujuan. Beruntungnya ada saja orang-orang tertentu yang datang dan mengatakan pada saya untuk tidak selalu bergantung kepada 'orang lain'. Hal ini secara tak langsung mengingatkan akan tujuan yang pernah terlupa sebelumnya. Mereka memberi semangat, menghadirkan kembali harapan saya. Tujuan menulis saya sebelumnya adalah untuk berbagi. Entah berbagi hal yang menyenangkan atau mungkin sebaliknya. Setelah kamu ada, seluruh ilham banyak mengalir dari kamu. Oleh karena itu, ketika kamu jauh dari hidup saya, cerita yang saya tulis terasa tak lagi bermakna. Kali ini saya kembali menulis, meskipun saya sendiri tak tahu apa yang sedang saya tulis. Saya hanya tahu bahwa saya sedang menceritakan kamu kepada dunia. Meskipun seseorang telah mengubah cara pandang saya dalam menemukan inspirasi dan mengatakan agar saya tak lagi bergantung pada orang lain, namun tetap saja kamu yang mengilhami lahirnya tulisan ini. Mungkin memang saya tidak dapat lagi menemukan inspirasi dari hal lain, atau kamu yang terlalu hebat dalam menarik pikiran saya untuk memikirkan setiap detail unik dari dirimu.

Teruslah menjadi manusia hebat yang memotivasi saya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kamu terlalu unik untuk tidak saya bagikan pada dunia. Seluruh dunia harus tahu bahwa ada makhluk unik yang dalam ketiadaannya pun ia mampu menjadi inspirasi.

Mungkin sebagian orang bingung apa bentuk sebenarnya dari tulisan ini. Apakah saya sedang menceritakan seseorang pada dunia atau justru sedang menulis surat terbuka untuknya. Sebab di sini saya menggunakan berbagai sudut pandang. Di satu sisi saya mungkin tengah menceritakan seseorang, namun di sisi lain saya seolah sedang berbicara satu arah pada orang tersebut. Tak usah kaupikirkan, saya hanya ingin berbagi cerita tentangnya.

Akhir kata, ada sepenggal kalimat untuknya; kamu terlalu unik untuk terlupakan, sampai bertemu lagi di hari depan!


Bahkan potret ini pun terinspirasi oleh dia.

You're Unique.

Hallo, guys!
Aku ingin sedikit menuliskan kata-kata untuk kalian semua.
Untuk kalian semua di luar sana, kalian itu unik. Jangan pernah membandingkan diri kalian dengan orang lain.
Okay, kenapa aku nulis kayak gini? Jawabannya adalah karena banyak dari kita yang terlalu terobsesi pada sesuatu yang sedang menjadi tren. Bahkan ironisnya terkadang kita melakukan apa yang sangat bertolak belakang dengan diri kita hanya agar terlihat sama dengan yang lain. Hey, mari kita membuka mata! Menjadi berbeda bukan berarti buruk. Berbeda membuat kita unik. Sayangnya terlalu banyak dari kita yang takut untuk menjadi berbeda, takut dicap aneh.
Apa salahnya menjadi berbeda? Mari menjadi diri sendiri. Cintai diri sendiri.
Cintai diri sendiri tanpa berusaha menjadi sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Sang Pencipta. Kita hanya perlu menjadi unik, menjadi versi terbaik dari diri kita. Mengejar kesempurnaan hanya membuatmu merasa kurang, mari bersyukur atas apa yang kita miliki.
Kebahagiaan datang bukan karena kita sempurna dan sama dengan yang lainnya, kebahagiaan datang apabila kita bersyukur atas segalanya dan menjadi versi terbaik dari diri kita.

Cintai dirimu, cintai hidupmu, bahagia akan selalu bersamamu!
Pict : Pinterest 
U don't need to be perfect cause u're unique!
Aku akan memberitahumu sebuah kisah tentang seorang gadis penyuka cerita bernama Bukuvella dan seorang lelaki pelukis senja, Lukas Kuas Saputra, lewat surat-surat yang akan kutulis di bawah ini.

Surat Pertama :
Kamu ingin menyapanya lewat kata
Walaupun kamu tahu takkan mungkin ia baca
Tapi lembar-lembar ini akan tetap bercerita
Tentang sorot mata yang begitu magis
Tentang senyum yang merekah tipis
Kamu gembira melihatnya melukis
Namun juga merasa teriris,
mengingat dia takkan mungkin membaca apa yang kamu tulis.


Surat Kedua :

Dia diam di sana, dunianya terfokus pada kanvas
Di belakangnya kamu mencoba mengamati
Kamu tulis semua warna yang ia gunakan
Sepertinya kamu mulai hafal warna-warna kesukaanya
Saat dia berbalik ke arahmu
Kamu menyerahkan catatan itu padanya
Kamu takut keliru mengartikan sesuatu tentangnya
Dengan halus dia menolaknya
Dan berkata bahwa dia tak mampu membacanya
Menurutnya kata-kata terlalu rumit untuk dipahami
Dia bahkan tak ingin mempelajari
Hingga dia memilih tidak tahu sama sekali.

Surat Ketiga :

Kamu adalah buku yang terbuka lebar
Sementara dia seorang buta huruf
Semuanya percuma saja
Kisahmu takkan mampu ia baca
Yang ia tahu tentangmu hanyalah satu
Bahwa kau adalah sebuah buku
Dan ia tak berniat belajar membaca
Karena baginya hal itu tiada guna
Ia terobsesi pada kanvas penuh warna
Bukan memahami kata-kata.



Ini hanya sebagian dari suara-suara mereka yang mampu kutulis. Aku masih ingin bercerita tentang mereka, sebab kisah mereka belum usai. 
Thx sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan singkat ini :)


Kuningan, 2018


Ini adalah rangkaian kata yang sok dramatis dari seseorang yang kebetulan sok puitis. Judul, foto dan isi mungkin kurang sesuai, tapi maklumi saja ya:)))) 



Beberapa dari kita suka membaca hanya karena ia menemukan dirinya dalam sesuatu yang ia baca. 
Mungkin aku salah seorang dari mereka, menyukai kata-kata karena kurasa aku adalah apa yang tertulis di sana. 
Dari kata-kata yang kubaca itu pula, aku menemukan banyak hal yang pernah terjadi, membaca seolah mengembalikan memori masa yang telah jauh berada di belakang sana sementara aku terus berlari. 
Membaca terkadang serupa membuka rahasia tentang masa yang telah lalu. 
Dari membaca terkadang kita dapat memahami mengapa kita bisa berada di tempat yang kita pijak detik ini dan hal-hal yang ada di hidup kita kini. 
Membaca juga membuatku merasa dimengerti, kata-kata tak bosan selalu mewakili setiap perasaan ini. 
Banyak orang menganggap bahwa membaca adalah kegiatan yang membosankan, tapi dari membaca kita dapat menemukan diri kita. 
Dan dari kata-kata kita dapat menemukan kita.
Jika merasa tak dipahami membacalah. Tak harus membaca hal-hal yang membosankan untukmu, cukup baca apa yang membuatmu mengenal dirimu, apa yang mewakili kamu. 
Seperti halnya aku, aku terkadang membaca hanya untuk memahami diriku sendiri hingga akhirnya sekarang aku tersadar bahwa diri ini telah begitu banyak kehilangan hal-hal yang berarti. 
Ketika membaca kita terkadang akan menemukan kata-kata yang pernah mewakili kita di masa yang telah lalu, semula semuanya terasa sangat nyata sampai pada akhirnya kita berhenti di akhir kalimat dan menyadari bahwa semuanya hanya pernah terjadi dan sekarang semua itu tak ada lagi. 

Dan untuk yang tak bertahan hingga kini, sekarang kamu hanya hal asing yang menyimpan begitu banyak cerita. Satu hal yang harus kamu tahu, aku tak bosan untuk terus membaca kata-kata yang mengingatkanku padamu.

Tulisan yang kita baca mungkin berbeda, tapi langit kita akan selalu sama. 

Kuningan, 2017

Bericara tentang buku.

Hello, how are you?

Di sini aku bakal share pengalaman membaca Stories for Rainy Days vol. II by Naela Ali.

Buku ini itu buku hadiah ulang tahun yang ke tujuh belasss! Gak ada yang nanya sih, tapi ya ngasih tau aja. Btw, thx my brother, you're my best captain Hihiii.

Okay, buku ini langsung jadi buku favorite! Why not? Quotes-nya manis-manis dan ngena banget ditambah ilustrasinya yang cantik. Dijamin kalian langsung jatuh cinta pada saat pertama kali liat buku ini!!!
Soal harga sih emang lumayan karena bukunya hard cover dan ukurannya imuuut. Buku ini juga cocok banget kalo buat kado ulang tahun atau kenang-kenangan buat sodara, sahabat, dan dia. Heheee.

Dan yang membuat tambah cinta sama buku ini adalah...

Quotes yang ini :

Mr. Spaceman was floating
Trying to find his home
But he couldn't
He was trapped in a space
Of uncertainties

Dan one more...

I want to live in a house made of books.
I want to sleep in a room smells like old papers.

Gimanaaa? Udah jatuh cinta sama buku ini?

Thx Naela Ali sudah membuat ilustrasi dan quotes yang manis❤

Yang belum punya, bisa segera beli karena meminjam berbeda rasanya dengan memiliki. So Let it yours!!!

Ini dia penampkannya





Postingan Lebih Baru Beranda

TEMUKAN SAYA

TERPOPULER

  • Pengalaman Beli Buku di Grobmart
  • Film Pendek di Disney+ Hotstar yang Wajib Kamu Tonton!
  • BerbicaraTentangBuku: Novel The Magic Library (Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken) karya Jostein Gaarder dan Klaus Hagerup
  • Mendengarkan
  • Raguku
  • Cara Membedakan Buku Asli dan Bajakan
  • Cara Mengatasi Rasa Jenuh Saat Membaca
  • Cerita: Lazuardi [Bagian 1]
  • BerbicaraTentangBuku: Matilda karya Roald Dahl
  • Diriku yang Aku Kenal

KATEGORI

  • #30DaysWritingChallange 10
  • Cerita 24
  • Cerita Bersambung 2
  • DAY 1 : Describe your personality 1
  • Lazuardi 2
  • Puisi 5
  • Serba-serbi Perbukuan 15
  • Tentang Film 5
  • Tentang Kehidupan 41
  • Ulasan Buku 17
Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
deefesef
Hi, Devi di sini! Menuliskan apa yang tidak akan pernah dia baca, juga menulis tentang berbagai rasa dan tanya, serta banyak hal lainnya. Temui saya di : @deefesef (Instagram)
Lihat profil lengkapku

ARSIP

  • ►  2023 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  2020 (85)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (27)
    • ►  Agustus (16)
    • ►  Juli (7)
    • ►  Juni (8)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
  • ►  2019 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2018 (5)
    • ▼  Oktober (1)
      • Inspirasi
    • ►  Juli (1)
      • Love Yourself.
    • ►  Juni (1)
      • Bukuvella
    • ►  Mei (1)
      • Membaca Tentang Kita
    • ►  Januari (1)
      • BerbicaraTentangBuku: Stories for Rainy Days
  • Beranda
  • Rangkaian Kata
  • Ulasan Buku

© - Devi Sofiyanti | Designed by OddThemes