yang datang dan yang hilang
Sebelum sampai di hari ini, tentu saja kita pernah melewati
hari-hari yang membahagiakan, menyedihkan, menjengkelkan, dan hal-hal lain yang
beberapa sudah mulai memudar dari ingatan.
Setiap perjalanan, tentunya akan selalu ada kawan. Sosok yang
mendengarkan dan selalu memberi dukungan, meski kita kemudian berbeda tujuan. Dipertemukan
dan dipisahkan oleh jalan.
Masih ingat siapa saja yang pernah menemanimu berjuang
menghadapi kerasnya kehidupan?
Barangkali kamu lupa. Sebab, yang pergi hilang begitu saja,
lalu yang datang masuk tanpa sapa. Seolah tak ada yang berbeda. Seolah tiada
yang hilang dan baru datang. Kamu tentu saja tak menyadarinya. Kamu sibuk
dengan urusanmu sendiri.
Untuk kali ini aku tidak ingin membahas perihal yang baru
saja tiba, melainkan yang perlahan mulai kamu lupa.
Di sela waktu sibukmu itu, aku ingin mengajakmu mengenang
yang lalu. Yang tanpa sadar sudah berjalan jauh dari hidupmu. Dia adalah
temanmu. Teman masa kecilmu. Teman yang tak segan meneriakkan namamu di depan
pintu, saat kamu pura-pura terlelap karena tak ingin mengikuti permainan yang
tak menyenangkan bagimu. Teman yang selalu mengajakmu bermain sampai lupa waktu.
Teman yang selalu mengganggu saat kamu sedang melakukan sesuatu. Teman yang
bahagianya sesederhana mendengar tawamu.
Teman yang kini mungkin juga telah melupakanmu. Dia tak
pernah berniat untuk itu, tapi waktu tak pernah mau tahu. Waktu tak pernah mengizinkan
seseorang terjebak dalam lingkar masa lalu, oleh karena itu, ia selalu mengajak untuk
terus berputar mencoba hal-hal baru. Hal-hal baru itu termasuk segala tentang
kisah masa kecilmu yang digantikan kisah baru.
Apakah kamu pernah merindukannya? Merindukan saat kalian
berkumpul bersama penuh canda tawa, bahkan terkadang air mata. Semua itu
sekarang telah jauh. Jauh tertinggal di belakang sana. Kita semakin dewasa,
semakin melupa. Namun, tanpa sadar hal itulah yang menjadikan kita manusia.
Mengajarkan ketulusan tanpa berharap imbalan.
Jika sudah begini, bagaimana?
Jangankan kembali menghabiskan waktu bersama, bertegur sapa
pun langka.
Berpapasan tanpa sengaja jadi salah satu momen istimewa,
sebab biasanya hanya saling melihat kehidupan satu sama lain lewat layar saja.
Semua berubah. Semua berpindah.
Setiap mengingat mereka, seperti ada luka yang tiba-tiba
menganga,
pedahal, dulu itulah yang paling membuat bahagia.
Apa kabar kalian semua?
Indah ya, masa-masa saat kita bersama. Saat dunia masih
belum banyak drama.
Sebagai penutup akan kutuliskan lirik lagu Sahabat Kecilku
yang dinyanyikan oleh Gita Gutawa. Lagu yang akan selalu mengingatkan akan kebaikan
para teman yang pernah menemani di fase awal kehidupan.
Kau jauh melangkah
Melewati batas waktu
Menjauh dariku
Akankah kita berjumpa kembali
Sahabat Kecilku
Masihkah kau ingat aku
Saat kau lantunkan
Segala cita dan tujuan mulia
Tak ada satupun masa
Seindah saat kita bersama
Bermain-main hingga lupa waktu
Mungkinkah kita kan mengulangnya...
Tiada... Tiada lagi tawamu
Yang slalu menemani segala
Sedihku...
Tiada... Tiada lagi candamu
Yang slalu menghibur disaat
Ku lara...
Bila malam tiba
Ku slalu mohonkan doa
Menjaga jiwamu
Hingga suatu masa bertemu lagi
Tiada... Tiada lagi tawamu
Yang slalu menemani segala
Sedihku...
Tiada... Tiada lagi candamu
Yang slalu menghibur disaat
Ku lara...
Masihkah kau ingat aku...
0 Comments