BerbicaraTentangBuku: The Book of Forbidden Feelings karya Lala Bohang

Berbicara tentang buku. 
Sekilas tentang The Book of Forbidden Feelings
Judul : The Book of Forbidden Feelings
Penulis : Lala Bohang
Jumlah halaman : 147 halaman
Tahun terbit : Cetakan kedelapan, November 2017
ISBN : 978-602-03-3189-8
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

 
The Book of Forbidden Feelings

Buku dengan cover yang simpel, namun begitu berbicara. Lihat, hanya ada tulisan judul, goresan bak benang kusut, dan nama penulisnya di cover bagian depan. Ilustrasi pada cover ini menurutku merupakan suatu gambaran kehidupan yang rumit.
Ini fotonya:



Buku hard cover ini bisa dikatakan sebagai sebuah buku kumpulan quotes dan ilustrasi karya Lala Bohang yang begitu apik dan memiliki makna yang dalam pula. Lala Bohang merupakan seorang seniman dan penulis yang bekerja di Jakarta. Buku berbahasa Inggris yang cantik ini sangat sesuai sekali dengan perasaan-perasaan yang kita rasakan setiap hari. 

Menurutku, buku ini agak sedikit ‘gelap’ karena menulis dan melukiskan hal-hal yang cukup berat dan kelam. Hal-hal yang biasanya sulit diungkapkan, tetapi sangat sesuai dengan apa yang kita semua rasakan. Buku ini juga dapat menjadi sebuah penenang dan motivasi, meskipun di akhir buku ini penulis mengatakan bahwa buku ini bukan buku motivasi. 

Buku yang keren dan sangat relate dengan kehidupan. Tentang pertanyaan, harapan, kekecewaan, kesedihan, kekosongan. Ah, pokoknya membaca buku ini serupa dengan membaca buku harian, bahkan aku merasa bahwa tulisan dan ilustrasi di buku ini adalah gambaran dari isi kepalaku. Selain itu, ilustrasinya yang cantik menjadi nilai lebih dari buku ini. Memang tak diragukan lagi ilustrasi-ilustrasi karya Lala Bohang selalu memukau. 

Banyak orang mengatakan bahwa buku ini terlalu kelam dan penuh nuansa pesimis, tapi menurutku hal itulah yang membuat buku ini menarik. Sebab, buku ini mampu menyadarkan kita bahwa segala hal-hal negatif yang kita rasakan juga dirasa oleh orang lain. Kita tidak sendiri menghadapi itu semua.




Beberapa tulisan yang paling aku sukai dari buku ini adalah :

You go home after doing all things you’re not interested in for a whole day. Meeting people who are nnot dreamers. Taking notes on things you would never pay attention to. Discussing matters that would never affect your mind and your life. Listening to everybody’s unimportant thoughts about what’s important and what’s not. Breathing in air which is located in the most cold-blooded place on earth called forced routine. The energy is so magnetic it comes from your basic needs: validation, things, and friendship.  –hal 109

What makes you willing to meet up with a long time friend? Great memories or unbrearable boredom. How do you react towards phone calls? Immadiately answer them or let it ring and call them back after a few second. Who is your favourite person to do absolutely nothing? You sibling, best friend, partner, or your ex-lover. What are you thoughts when you go to bed at night? Nothingness, your fear or disappointment, good things that happened that day or the love of your life who left you. How do you react towards bad dreams? Write them down in your journals that you carefully keep on your bedside table or you simply do not remember them. What are you thankful for? Your routines, your work, your best friend, your achievement, your time or your life. –hal 134 

Your happiness is always urgent. –hal 105

Bagaimana? Sangat menyentuh dan sesuai dengan kehidupan kita, bukan? 


Aku pribadi cukup menikmati buku ini. Menurutku, buku ini mengajak kita untuk berdamai dengan diri kita sendiri atas segala ketidaksempurnaan dalam hidup yang kita jalani. Membaca buku ini sebetulnya tak memerlukan waktu yang lama, tapi mampu membuat kita merenung cukup lama. 

Secara keseluruhan buku ini baguuus!❤

Rate: 4/5

0 Comments