Bertahan pada Pilihan

Bertahan pada Pilihan

Bertahan pada Pilihan

Menurutmu, hal apa saja yang sulit di muka bumi ini?

Menurutku, salah satunya adalah perkara bertahan pada pilihan.

Iya, itu.

Kata mereka, yang sulit adalah memilih, tapi rupanya mereka lupa bahwa bertahan pada pilihan adalah salah satu hal yang paling sulit dilakukan. Pernahkah kalian merasa salah menjatuhkan pilihan, lalu menyesalinya kemudian?

Pernah, bukan?

Selanjutnya, apakah kalian bertahan pada pilihan itu, atau justru menyerah karena merasa telah melakukan kesalahan?

Kurasa semua orang pasti pernah merasakannya. Dari mulai permasalahan kecil seperti salah memilih pakaian, menu untuk sarapan, sampai hal-hal besar perihal memilih pekerjaan, sekolah, bahkan pasangan. Aku sendiri pernah beberapa kali merasa salah dalam mengambil keputusan. Namun, aku tahu bahwa terkadang ada beberapa kesalahan yang justru menuntun kita pada kebaikan. Semua pilihan itu hal baik dan menyenangkan. Aku yakin.

Aku pernah merasa begitu menyesali sebuah keputusan, tapi juga enggan jika harus meninggalkan. Aku pernah merasa begitu salah dalam melangkah, tapi masih juga enggan untuk mengubah arah. Aku memang pernah salah dalam memilih, tapi aku juga enggan untuk beralih.

Lalu, apakah semua alasan itu tak cukup menguatkan diri untuk bertahan?

Dengan begitu, tidak ada pilihan yang salah bukan?

Yang perlu kita lakukan adalah bertahan.

Memang, tak semua pilihan layak untuk dipertahankan, ada beberapa yang memang terpaksa harus kamu runtuhkan. Namun, banyak dari kita yang menjadikan alasan tersebut untuk menyalahkan keadaan, untuk menghindar dari apa yang tak mampu kita selesaikan.

Jika masih ada keyakinan, jangan ragu untuk bertahan.

Mungkin sulit, beberapa malah terkesan rumit, tapi itu tak selamanya pahit.

Ada hal-hal yang harus kamu genggam erat, ada yang harus kamu bentengi dengan sekat. Sekali lagi kutegaskan bahwa bertahan pada pilihan adalah tentang keyakinan.

Bertahan pada pilihan.

Tak mudah, juga tidak susah. Berserah, namun tak menyerah. Yakin bahwa kebaikan ada dalam setiap tindakan yang tak merugikan bagi kehidupan.

Bertahan pada pilihan adalah menerima. Menerima bahwa segala yang telah kita pilih harus kita perjuangkan. Kadang lelah datang, bimbang menghampiri, sakit menyayat hati, tapi itu bukan berarti di depan sana tak ada bahagia yang menanti.

Jangan takut untuk bertahan pada pilihan. Meski begitu, jangan ragu pula untuk melepaskan pilihan yang akan menyakitimu kemudian. Yang patut kamu pertahankan adalah sesuatu yang kamu yakini di dalamnya ada kebaikan. Namun, jika pilihan itu hanya mampu mengundang kamu untuk terus melakukan kesalahan-kesalahan, lebih baik jangan teruskan. Banyak pilihan yang patut dipertahankan, banyak pula yang tak layak diperjuangkan.

Semua adalah tentang keyakinan.

Hanya kamu dan hatimu yang berhak memutuskan, kapan harus bertahan dan kapan harus melepaskan.

 

 

0 Comments