BerbicaraTentangBuku: Novel Silent Separation karya Gu Man

Berbicara tentang buku. 
Sekilas tentang Novel Silent Separation 
Judul : Silent Separation
Penulis : Gu Man
Penerjemah : Jeanni Hidayat
Jumlah halaman : 336 halaman
Tahun terbit : Cetakan pertama, Mei 2018
ISBN : 978-602-51860-0-4
Penerbit : Penerbit Haru

Silent Separation

Warnanya lucu! Itulah salah satu alasan yang membuatku membeli buku ini. Sebelumnya aku melihat buku ini pada postingan pecinta buku lainnya di Instagram. Warna covernya sangat cantik dan lembut, ditambah dengan ilustrasi seorang laki-laki dan perempuan dengan refleksinya masing-masing yang sangat indah. Anu... ganteng banget ilustrasinya. Selain itu, font-nya juga lucuuu!

Ini fotonya:


Buku ini menceritakan kisah Zhao Mo Sheng dan He Yi Chen yang bertemu kembali setelah berpisah selama tujuh tahun lamanya. Tujuh tahun lalu, Mo Sheng memutuskan pergi ke luar negeri dan meninggalkan Yi Chen. 

Menurutku, ceritanya ini sangat hangat dan mengalir. Gaya Gu Man bercerita sangat nyaman dibaca. Terjemahannya juga ngalir banget, samapi tidak sadar kalo yang sedang kubaca adalah buku terjemahan. Awalnya aku sama sekali tidak menyukai Yi Chen, namun setelah membaca lebih banyak halaman aku benar-benar terpukau dengan sosok Yi Chen, ia ternyata hanya jatuh cinta sekali selama hidupnya! Hey, seandainya kamu nyata!

Selain itu, di awal cerita aku juga sempat merasa jengkel dengan kedua tokoh utamanya ini. Mereka seolah-olah ingin kembali bersama tapi saling gengsi. Aduh, gemes. Tapi, mungkin di situlah titik menariknya. 

Dan... buku ini penuh kejutan! Konfliknya sebetulnya agak rumit, tapi berhasil dikemas dengan begitu ringan dan nyaman dibaca. Banyak rahasia-rahasia yang terungkap di balik kejadian tujuh tahun lalu itu. Termasuk rahasia tentang kandasnya hubungan Yi Chen dan Mo Sheng dan alasan mengapa Mo Sheng meninggalkan Yi Chen. 

Rahasia-rahasia yang bisa saja membuat keduanya berpisah untuk selamanya. Kalo aku jadi Yi Chen aku ragu akan menatap Mo Sheng dengan tatapan yang sama. Tapi meskipun begitu, baik Mo Sheng maupun Yi Chen tidak seegois itu. Mereka terus mempertahankan perasaan mereka hingga akhirnya dapat kembali bersama.

Beberapa quotes yang aku sukai dari Novel ini:

“Setiap orang punya jodoh masing-masing. Tidak bisa dipaksakan.” –hal 231

“Semanis apa pun senyumnya, dia sudah pergi. Dia sudah keluar dari hidup kami.” –hal 292-293

“Kelak kau akan mengerti. Kalau pernah ada seseorang yang muncul di duniamu, yang lain hanya akan menjadi pelarian saja.” –hal 298

“Tiba-tiba aku merasa bahwa aku adalah bunga yang tidak bernama itu. Mekar dan gugur... dari awal sampai akhir tahun... tidak ada yang pernah memedulikannya.” –hal 300

“Namun siapa sih yang tidak takut, dan siapa yang tahu nantinya apa yang akan terjadi? Siapa yang bisa mengendalikan nasibnya sendiri? Tidak ada yang sempurna, tapi dia tidak berani bertaruh dengan kebahagiaan yang benar-benar dirasakannya sekarang dengan masa depan yang belum pasti itu.” –hal 322

Rate: 4.9/5

Sekian ulasan kali ini. Yuk baca juga buku ini!❤


0 Comments