Kumpulan Quotes dari Buku Karya Dee Lestari

Kumpulan Quote dari Buku Karya Dee Lestari


Kali ini aku akan menuliskan quote dari buku-buku karya Dee Lestari. Dewi Lestari atau yang biasa disapa Dee adalah seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia yang karyanya selalu berhasil membuat banyak orang jatuh cinta, dan aku pun sangat menyukai karya-karya beliau❤. Yuk, langsung saja di bawah ini kutuliskan quotenya.

“Jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.” —Dee Lestari 

“Kalau saja hidup tidak berevolusi, kalau saja sebuah momen dapat selamanya menjadi fosil tanpa terganggu, kalau saja kekuatan kosmik mampu stagnan di satu titik, maka tanpa ragu kamu akan memilih satu detik bersamanya untuk diabadikan. Cukup satu.” —Dee Lestari

“Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.” —Dee Lestari

“Semua perjalanan hidup adalah sinema. Bahkan lebih mengerikan. Darah adalah darah, dan tangis adalah tangis. Tak ada pemeran pengganti yang akan menanggung sakitmu.” —Dee Lestari

“Berhenti memilah antara apa yang diinginkan dan tidak, lalu stagnasi hanya karena anda berkeras atas sesuatu yang sebenarnya harus berubah. Berhenti juga menilai buruk dari apapun. Bahkan untuk itu anda hidup. Anda adalah pengamat dan penikmat. Bukan hakim.” —Dee Lestari

“Saya percaya setiap manusia dapat mewujudkan surga, neraka, berlaku seperti malaikat, dan menjadi iblis itu sendiri.” —Dee Lestari

“Perasaan ini, cukup besar untukku kuat berjalan sendirian tanpa harus kamu ada.”—Dee Lestari

“Segalanya terjadi tak terduga-duga. Hanya ada satu yang pasti dalam hidup, yaitu ketidakpastian. Hanya ada satu yang patut Anda harapkan datang, yaitu yang tidak diharapkan.” —Dee Lestari

“Ternyata hidup tidak membiarkan satu orang pun lolos untuk cuma jadi penonton. Semua harus mencicipi ombak.” —Dee Lestari

“Setiap pertaanyaan selalu berpasangan dengan jawaban. Untuk keduanya bertemu, yang dibutuhkan cuma waktu.” —Dee Lestari

“Menjadi kuat bukan berarti kamu tahu segalanya. Bukan berarti kamu tidak bisa hancur. Kekuatanmu ada pada kemampuanmu bangkit kembali setelah berkali—kali jatuh. Jangan pikirkan kamu akan sampai di mana dan kapan. Tidak ada yang tahu. Your strenght is simply your will to go on.” —Dee Lestari

“Terlalu banyak pilihan bisa memusingkan, tapi keterbatasan pilihan adalah penjara.” —Dee Lestari 

“Banyak hal yang nggak perlu kedengeran bunyinya, tapi kelihatan dari tindakannya.” —Dee Lestari

“Kadang-kadang pilihan yang terbaik adalah menerima.” —Dee Lestari

“Tiada yang lebih indah. Tiada yang lebih rindu. Selain hatiku. Andai engkau tahu.” —Dee Lestari

“Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin, bukan ketakutannya akan sepi.” —Dee Lestari

“Kamu hanya perlu menerima. Menolak, menyangkal, cuma bikin kamu lelah.” —Dee Lestari

“Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun, orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja.” —Dee Lestari

“Kamu ingin cinta. Tapi takut jatuh cinta. But you know what? Terkadang kamu harus terjun dan jadi basah untuk tahu air. Bukan cuma nonton di pinggir dan berharap kecipratan.” —Dee Lestari

“Kendati batas antara kebebasan dan ketidakpedulian terkadang saru.” —Dee Lestari

“Kalau bebas sudah jadi keharusan, sebetulnya bukan bebas lagi, ya?” —Dee Lestari

“Kenali kekuatan waktu, dalami pengetahuan hati, selami kekalnya doa.” —Dee Lestari

“Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh.” —Dee Lestari

“Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya.” —Dee Lestari

“Hati kamu mungkin memilihku, seperti juga hatiku selalu memilihmu. Tapi hati bisa bertumbuh dan bertahan dengan pilihan lain. Kadang, begitu saja sudah cukup. Sekarang aku pun merasa cukup.” —Dee Lestari

“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.” —Dee Lestari

“Tanpa kekosongan, siapa pun tidak akan bisa memulai sesuatu.” —Dee Lestari


0 Comments