A Lovely Memory

Ingatan untuk dikenang

A Lovely Memory

#30DaysWritingChallenge

DAY 3 : A Memory 


A memory—sebuah ingatan yang dikenang.

Setiap hari kita mengukir cerita. Merekam banyak benda, kejadian, manusia, rasa dan beberapa hal lainnya dalam bentuk sebuah ingatan yang lambat laun akan menjadi kenangan. Hari-hari tersebut perlahan berjarak semakin jauh dari kita. 

Di antara banyak hal yang aku simpan dalam ingatan, aku cenderung lebih mudah mengenang tentang perasaan daripada kejadian atau hal lainnya. Terkadang, banyak hal dengan mudah aku lupakan, tapi tidak apabila di dalamnya memuat tentang perasaan. 

Di sini, aku akan bercerita tentang ingatan yang selalu kukenang. Tentang masa-masa indah yang sudah berlalu, tentang seseorang dan perasaan yang aku rasakan saat bersamanya. Hal yang tak akan pernah terulang kembali. 

Hal yang tak pernah kulupa adalah ketika mendengar bahwa aku adalah alasan untuk seseorang mempertahankan hidupnya, walau dalam hidupnya ia merasa sangat tersiksa dengan sakit yang ia derita. Jariku terlalu kaku untuk menuliskan siapa dia, tapi kuyakin beberapa dari kalian tahu siapa yang kumaksud. Ia adalah orang yang paling kusayang di dunia—seseorang yang darinya aku ada. Aku tak bisa mengingat dengan sempurna kata-kata yang ia ucapkan saat itu, aku juga lupa apakah aku hanya menggenggam tangannya erat atau memeluknya dengan kuat. Tetapi, aku ingat dengan pasti apa yang kurasa, bahkan sampai hari ini dan nanti. Aku yakin, aku akan tetap mengingatnya, selalu. Saat itu, aku bahagia dan terluka dalam waktu yang sama. 

Ia adalah seseorang yang mengenalkanku pada banyak perasaan. Pada rasa bahagia, rasa sedih, marah, takut, kecewa, dan segala rasa yang ada di bumi. Ia juga memberiku banyak kenangan tentang perasaan-perasaan itu. Ia mengatakan cinta tanpa perlu bersuara dan uniknya aku dapat merasakannya. Lalu, cinta tersebut tinggal di hatiku selamanya. Ingatan-ingatan bersamanya adalah hal yang tak lelah untuk terus kukenang, apalagi jika dilengkapi dengan alunan indah dari lagu yang berjudul Rumpang milik Nadin Amizah. 

Dalam ingatanku, aku menyimpan banyak rasa yang kupelajari darinya. Dari ingatanku tentangnya, aku dapat melihat semesta dan cerita-cerita di dalamnya dari berbagai sudut yang berbeda. 

Bersamanya aku merasakan banyak sekali perasaan-perasaan yang tak bisa kuungkapkan lewat lisan atau pun tulisan. Perasaan-perasaan yang sampai saat ini masih melekat dengan begitu rekat di tempat bernama ingatan, aku menyebutnya kenangan. 

A lovely memory.

 


0 Comments