Beranjak Dewasa dan Merasa Belum Memiliki Cita-Cita

Beranjak Dewasa dan Merasa Belum Memiliki Cita-cita


Pernah gak sih kamu berpikir tentang suatu hal sampai membuatmu ingin menangis? Berpikir tentang usiamu yang semakin hari semakin bertambah, kamu mulai beranjak dewasa, tapi ada sesuatu yang selalu mengganjal di kepala dan cukup menyiksa, yaitu perihal cita-cita. Kamu belum memilikinya. Belum memilikinya.

Sebelum membahas lebih lanjut, apa sih cita-cita?

Makna cita-cita di KBBI adalah: keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran.

Sesuatu yang terdengar sepele, tapi ternyata bisa membuatmu bingung setengah mati (agak berlebihan memang). Apalagi ketika dihadapkan dengan pertanyaan dari orang-orang di sekitar. Tak dapat dipungkiri bahwa pasti kita akan mendapatkan pertanyaan, “kamu mau jadi apa?”

Jujur, aku selalu bingung setiap kali ada yang melayangkan pertanyaan itu. Aku tahu apa yang aku inginkan, tapi apakah hal itu bisa disebut cita-cita? Aku bingung. Sulit sekali rasanya mengatakan apa tujuan kita, apa yang ingin kita raih, namun jauh di lubuk hati, kita percaya bahwa ada sesuatu yang ingin kita wujudkan. Rumit banget ya hidup.

Dulu waktu kecil, aku selalu berpikir bahwa dengan beranjak dewasa aku akan lebih mudah mewujudkan segala cita, tapi nyatanya malah sebaliknya. Justru, kini aku dilanda kebingungan yang begitu dahsyat, sampai aku tak tahu lagi caranya untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya aku inginkan. Waktu kecil, setiap kali mendengar pertanyaan tentang cita-cita, tak perlu waktu yang lama untuk menjawabnya, “Ingin jadi guru.” itulah yang dengan lantang aku suarakan. 

Lucu ya, waktu kecil kita akan dengan mudah mengatakan bahwa kita ingin menjadi guru, ingin jadi dokter, ingin jadi pilot, dan beberapa profesi yang saat itu kita anggap keren. Berbeda sekali dengan sekarang, kita hanya bisa merenung ditemani rasa bingung. Serius, ini benar-benar menjengkelkan kalo kita mencoba untuk terus memikirkannya. Usia sudah menjadi tuntutan utama untuk mengejar cita-cita, tapi sayangnya cita-cita saja kita belum punya. Mau gimana, coba? Wkwk. 

Sebenarnya saat ini, saat menulis ini, aku gak tahu aku lagi nulis apa. Segala perihal cita-cita jadi buram warnanya. Tapi, ada satu hal yang aku percaya, setiap orang pasti pernah mengalami hal serupa, aku tak sendirian menghadapinya. Dan aku juga percaya bahwa waktu akan menjadi jawabnya. Akan selalu ada jawab bagi setiap tanya, walau kadang kita tidak menyadarinya. Mungkin sekarang belum waktunya, tapi nanti kita pasti akan menemukannya. Dan, aku pun bersyukur karena orang-orang di sekitarku tak pernah memaksaku untuk menjadi seperti yang mereka inginkan. Mereka selalu mendukung apapun keputusan yang aku pilih. 

Beranjak dewasa dan merasa belum memiliki cita-cita bukan berarti dunia tak berpihak pada kita, hanya perlu percaya bahwa semua ada waktunya. Kapan? Secepatnya. Yang kita perlu hanya melakukan sesuatu yang kita suka dan menekuninya, agar kita selangkah lebih dekat untuk menggapai cita-cita. 

 


0 Comments